GenPI.co Bali - Usai sudah pencarian korban ABK kapal tenggelam KM Liberty 1 yang karam di Laut Utara Bali oleh pihak Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), Minggu (31/10/21). Ini alasannya.
Sebagaimana diketahui, geger suatu pemberitaan jika kabar tenggelamnya kapal berjenis kargo membuat beberapa penumpang di dalamnya hilang imbas susahnya menyelamatkan diri.
Ya, kejadian ini bermula ketika KM Liberty 1 lepas sandar dari Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya pada Jumat (22/10) pukul 00.07 WIB dini hari menuju NTT.
Alih-alih bisa berangkat dengan lancar, tingginya ombak hingga cuaca buruk badai membuat kapal tersebut tak mampu jaga keseimbangan dan malah oleh di perairan Bali Sabtu (23/10/21).
Sebagian penumpang ada yang sudah berhasil menyelamatkan diri dengan kapal sekoci, namun laporan menunjukkan jika ada sembilan anak buah kapal (ABK) yang masih belum ditemukan.
Setelah sempat menemukan dua korban, satu selamat bernama Rivaldy Refly (22) dan satunya meninggal dunia, Hadiq Zain, pihak Basarnas terpaksa menghentikan pencarian mencapai usai capai hari ke-7.
"Dengan pertimbangan SAR yang matang, efektif, dan efisien serta sumber daya yang ada, pelaksanaan operasi pencarian selama sepekan dihentikan," kata Gede Darmada, Minggu (31/10/21).
Kepala Basarnas Bali itu mengungkapkan keputusan berat ini sudah sesuai SOP yang berlaku terlebih alasan sumber daya menjadi penghalang personelnya menyusuri laut.
Selanjutnya akan kami lakukan pemantauan. Semua are apencarian sesuai dengan aplikasi SARMAP, tetapi hingga hari ketujuh tetap tak ada hasil," kata dia lagi.
Lewat pernyataan dari pihak Basarnas Bali, tujuh orang sisa ABK KM Liberty 1 yang dinyatakan hilang kini berubah status jadi tewas atau tak selamat. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News