GenPI.co Bali - Viral suatu video kala pria asal Tabanan, Bali, I Made Pande Windu Merta (PWM) dikeroyok tiga orang berbadan besar imbas penipuan jual beli-mobil. Polisi Denpasar mulai mendalami kasus.
Kejadian bermula ketika salah seorang warga di depan Kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau di parkiran Toko Bintang Kembar, I Made PWM meronta-ronta minta tolong.
Bagaimana tidak? Sudah memberikan segepok uang berkisar Rp55 juta, ia malah diseret oleh tiga orang berbadan gempal yang tak segan-segan meninjunya gara-gara berontak.
Kabarnya sampai membuat baju korban kian longgar, masyarakat sekitar pada akhirnya mencoba membantu menyelesaikan masalah penganiayaan ini.
Setelah kabarnya sempat damai, I Made Pande Windu Merta justru kembali melaporkan ulah dari tiga pelaku itu ke Polsek Denpasar Utara dan diterima oleh I Putu Carlos Dolesgit.
Dua dari tiga pelaku yakni Andi Masait alias Asep dan Oter Ali berhasil diamankan. Namun, muncul fakta baru bahwasannya tersangka punya alibi menganiaya korban.
"Menurut alibi pelaku kalau awalnya dia (tersangka) menggadaikan mobilnya dulu, terakhir oleh si korban itu dijual. Ini baru keterangan pelaku, tapi si korban tak mengakui," kata Kapolsek Carlos Dolesgit itu, Rabu (27/10/21).
Kemudian sang polisi menerangkan lagi jika menyewa mobil yang dianggap akan dijual kepada korban agar bisa terpancing datang untuk meluruskan masalah ini.
"Pelaku awalnya karena sangat susah mencari korban, memancing tawarkan mobil murah. Lalu ada sepakat harga Rp75 juta, tapi korban hanya beri DP Rp55 juta dan kemudian cekcok," kata dia lagi.
Terlepas dari tuduhan pelaku jika sang pria Bali yang salah, Polisi Denpasar masih mencari keberadaan satu tersangka pengeroyokan kasus viral jual-beli mobil bodong bernama Samuel Erik Mekolie. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News