GenPI.co Bali - Di tengah masalah bencana yang bisa terjadi, khususnya di Bali buat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) siapkan skema antisipasi.
Meskipun pada dasarnya wabah Corona masih belum usai, perubahan cuaca yang terjadi secara tiba-tiba bisa berakibat fatal munculnya bencana.
Apalagi fakta Indonesia sebagai wilayah rawan bencana alam berupa gempa karena banyaknya gunung aktif sulit untuk terbantahkan.
"Kegiatan simulasi kebencanaan ini kami harapkan dapat bermanfaat bagi masyarakat dalam menambah pengetahuannya di bidang kebencanaan dan agar siap hadapi masalah itu nantinya," ucap I Wayan Wirya.
Wirya selaku Pelaksana Tugas Kepala Pelaksana BPBD Badung juga menambahkan bahwa langkah ini sekaligus kembangkan paradigma baru bagi masyarakat agar lebih tanggap.
"Edukasi bencana sangat perlu dilakukan sebagai pembelajaran dan perkenalan masyarakat agar lebih tanggap dalam bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu," imbuhnya.
Kegiatan yang dilakukan BPBD sendiri berdasarkan simulai bencana yang ekstrem terjadi berupa tanah longsor di wilayah Desa Bongkasa.
Ceritanya, terdapat banyak korban luka berat dan ringan seperti patah tulang kaki, tangan, hingga gegar otak ringan di bagian kepala.
Simulasi yang berlangsung pada Minggu (26/09) pun diikuti oleh banyak peserta termasuk Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Desa Bongkasa Pertiwi.
Harapan dari BPDB daerah Badung sendiri cukup sederhana, pelatihan ini bisa membantu masyarakat Bali mulai dari FPRB untuk lebih siap hadapi bencana alam. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News