Dramatis! Ini Perjuangan Orang Tua Penyintas Gagal Ginjal Akut

26 Oktober 2022 08:00

GenPI.co Bali - Begini perjuangan dramatis Ni Kadek Erin Elsayani (27), salah satu orang tua di Bali yang anaknya didiagnosa menderita penyakit gagal ginjal akut misterius baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, kasus penyakit misterius yang diduga kuat imbas kandungan obat sirop masih merebak di Indonesia, salah satunya provinsi Pulau Dewata.

Setidaknya, 17 orang anak di Pulau Dewata terpapar kasus misterius ini, sebelas orang di antaranya meninggal dunia.

BACA JUGA:  Kasus Dana Sumbangan Mahasiswa Bikin Kejati Bali Geledah UNUD

Ni Kadek Erin Elsayani (27), adalah salah orang tua seorang penyintas gagal ginjal akut misterius di Bali.

Anaknya yang baru berusia tiga tahun bernama Ida Bagus Made Satya Prawira didiagnosis dokter RSUP Prof Ngoerah Denpasar mengalami gangguan ginjal.

BACA JUGA:  Kurangi Polusi Karbon, BRI Gandeng PLN Resmikan SPKLU Jakarta

"Awalnya demam dan panasnya naik turun. Setelah itu tidak mau kencing, Jumat lalu (09/09/22) kencingnya hanya tiga tetes.

Sabtu dan Minggu bahkan tidak kencing sama sekali, besoknya langsung saya bawa ke rumah sakit," ujar Erin Elsayani di Denpasar, Senin (24/10/22).

BACA JUGA:  Kesehatan: Gejala Depresi saat Kerja Kasat Mata, Cari Bantuan!

Erin Elsayani baru mengetahui masalah kesehatan yang dialami oleh anaknya setelah mendapat penjelasan dari tim medis RS Puri Bunda dan RSUP Prof Ngoerah Denpasar.
"Sampai di RS Puri Bunda baru tahu, cuma susternya tidak menjelaskan detail.

Di RSUP Sanglah baru mendapat penjelasan detail bahwa AKI (Acute Kidney Injury) itu sudah 13 kasus, ini yang ke-14," kata Erin Elsayani.

Ibu dua anak itu menuturkan bahwa anak lelakinya terlihat lemas sampai tidak sanggup duduk setelah tidak bisa kencing serta menolak makan dan minum.

Oleh karena itu, dirinya langsung membawa anaknya ke RS Puri Bunda pada 12 September 2022.

Dari dari tes laboratorium menunjukkan anaknya mengalami gangguan fungsi ginjal.
Tim medis RS Puri Bunda akhirnya merujuk Ida Bagus Made Satya Prawira ke RSUP Prof Ngoerah.

Erin mengatakan bahwa anaknya menjalani rawat inap serta tujuh kali proses cuci darah selama tiga minggu dirawat di rumah sakit tersebut, mulai dari 13 September sampai 4 Oktober 2022.

"Sempat dua hari di ICU karena sesak, saturasi oksigennya menurun. Di ICU langsung cuci darah, akhirnya membaik dan kembali ke ruang intermediate. Pasien lain lebih dari 10 kali cuci darah ada," ucap Erin.

Menurut Erin, selama menjalani perawatan di rumah sakit anaknya juga harus rutin mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan oleh dokter.

Untuk obat panas dan mual diminum tiga kali sehari. Khusus obat mual diminum sebelum makan.

Astungkara, Ida Bagus Made Satya Prawira sudah sembuh.

Namun, Erin dan suaminya tetap diminta waspada dengan tetap memperhatikan kencing anaknya serta memastikan anaknya menjalankan pantangan mengonsumsi makanan dalam kemasan.

"Kondisi kencingnya sudah membaik, kadang-kadang dia dua jam sekali kencing atau kalau tidak satu jam sekali," beber Erin.

Erin dan suami mengaku lebih waspada.

“Apalagi kalau masalah kencing sekarang ini saya masih takar kencingnya berapa jam sekali kencingnya, berapa mililiter, itu masih saya takar walaupun dokter sudah bilang membaik," paparnya.

Terlepas dari pemaparan orang tua yang anaknya jadi penyintas gagal ginjal akut, pihak Dinkes Bali beserta polisi langsung bergerak menyidak peredaran obat sirop berbahaya mengandung penyakit tersebut. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI