G20 SOE Conference: BRI Punya Peran Apik di UMKM

22 Oktober 2022 19:40

GenPI.co Bali - Dalam gelaran acara Trade Investment & Industry Working Group (TIIWG) Road to G20: SOE International Conference di Bali, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kabarnya punya peran apik bagi UMKM.

Perlu diketahui, Usaha Mikro Kecil Menengah merupakan tulang punggung perekonomian Tanah Air sehingga perlu dimaksimalkan.

Optimalisasi UMKM dan transformasi BUMN sebagai agent of development menjadi sorotan dalam Talkshow “Securing Strong and Sustainable Growth Through MSME Segment” dalam acara TIIWG Road to G20: SOE Conference pada Selasa (18/10/22).

BACA JUGA:  Bali Viral! Siswa SMPN 5 Denpasar Kerauhan saat Demo Kepsek

Talkshow tersebut menghadirkan pakar kebijakan publik dari Harvard Kennedy School, Prof. Jay K. Rosengard serta Division Head of Small & Medium Business Development BRI, Arie Sus Miyanti sebagai pembicara.

Jay mengungkapkan BUMN merupakan salah satu lokomotif perekonomian Indonesia.
Terutama di segmen UMKM, Jay menyoroti peran PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk sebagai pemain utama yang mampu memberdayakan UMKM Indonesia.

BACA JUGA:  Bule Rusia Tewas Misterius di Kuta Utara, Kata Polisi Bali?

Tidak tanggung-tanggung, Jay menyebut tidak ada satu pun perusahaan perbankan di dunia yang mampu menandingi kinerja BRI dalam hal pemberdayaan UMKM, khususnya di segmen mikro.

“BRI dengan jaringannya di Indonesia merupakan bank yang paling unggul di sektor mikro. Berbagai lembaga lain di dunia pernah mencoba untuk memfokuskan di sektor tersebut, namun tidak ada yang sesukses BRI,” ungkapnya.

BACA JUGA:  Untung Minimalis & Strategis, Rumah Dijual Murah di Bali

Peran BRI menjangkau nasabah hingga kepada segmen mikro dan ultra mikro dinilai Jay menjadi salah satu kunci utama meningkatkan inklusi keuangan.

“Apabila inklusi keuangan tidak tercapai, maka pertumbuhan ekonomi tidak akan diikuti oleh peningkatan kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Jay melihat BRI mampu terus mengembangkan pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Hal ini tercermin dari inisiatif Holding Ultra Mikro yang menjadi wujud komitmen BRI untuk go smaller, go faster, dan go shorter.

Meski baru beranjak satu tahun, dirinya menyebut kinerja Holding Ultra Mikro dalam mengangkat potensi pelaku usaha ultra mikro sangat mengesankan.

Holding yang terdiri dari BRI sebagai induk bersama PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) ini tercatat UMi mengintegrasikan 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp183,9 triliun per Agustus 2022.

Penabung baru UMi pun telah mencapai 6,85 juta atau melebihi target awal sebanyak 3,3 juta.

Disamping itu, BRI berhasil menaikkelaskan 1,8 juta nasabah Kredit Usaha Rakyat (KUR) Mikro ke Komersial di tahun 2021 dan di tahun 2022 diproyeksikan nasabah yang berhasil dinaikkelaskan mencapai 2,2 juta nasabah.

Sentuhan digitalisasi dalam business process di Holding Ultra Mikro ini semakin meyakinkan Jay bahwa BRI Group mampu mendongkrak inklusi keuangan di Indonesia.

“Holding Ultra Mikro merupakan terobosan yang inovatif dalam mendorong perekonomian masyarakat. Teknologi tidak dapat menggantikan manusia, tetapi melengkapi keberadaan human touch dalam kaitannya inklusi keuangan,” ucapnya.

Sementara itu, Arie menyebut BRI senantiasa melakukan transformasi digital untuk menjawab tantangan di era saat ini.

“BRI melakukan akselerasi digital di tengah pandemi. Pandemi menjadi momentum transformas bagi BRI, yang kami lakukan digitalisasi bisnis proses, mengembangkan digital ekosistem dan digitalisasi untuk sumber pertumbuhan baru,” ungkap Arie.

Terlepas dari pernyataan Profesor Harvard di G20 SOE Conference, BRI masih terus berusaha menunjukkan tajinya sebagai bank utama penunjang UMKM di Indonesia. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI