GenPI.co Bali - Penenggelaman Kapal Perang Eks TNI AL KRI Ki Hajar Dewantara 364 di perairan Desa Pacung dan Desa Bondalem, Tejakula, Buleleng, Bali, urung terealisasi hingga kini.
Usut punya usut, proses penenggelaman masih dalam kajian umum.
Oleh karena itu, Penjabat (Pj) Bupati Buleleng Ketut Lihadnyana menginstruksikan untuk segera melakukan kajian khusus dengan melibatkan unsur dari pemerintah dan masyarakat.
Lihadnyana memasang target titik lokasi penenggelaman kapal perang eks Yugoslavia bisa ditentukan paling lambat seminggu ke depan.
Lihadnyana menegaskan proses penentuan titik penenggelaman kapal ini harus segera diselesaikan.
Menurutnya, perlu segera dilakukan survei secara teknis dengan melibatkan masyarakat untuk mencari lokasi terbaik penenggelaman kapal perang jenis kapal latih perusak kawal rudal ini.
"Saat ini baru bisa dibicarakan regulasinya seperti apa.
Nanti kita akan survei secara teknis dengan melibatkan masyarakat di sana untuk turun bersama tim dan melihat kondisi secara riil sebelum kita putuskan bersama lokasinya," ujar Lihadnyana, Senin (10/10/22).
Ketut Lihadnyana menargetkan seminggu ke depan ini survei teknisnya bisa selesai, apakah diputuskan di Desa Bondalem atau Desa Pacung.
"Masyarakat harus bisa menerima keputusan itu. Saya harap peluang bagus ini jangan sampai hilang begitu saja," papar Bupati Buleleng, Lihadnyana. (lia/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News