Shortcut Bajera-Antosari Tabanan Rampung, Dampak Bagi Bali?

17 Oktober 2022 00:00

GenPI.co Bali - Dampak apik nampaknya akan dialami oleh Bali bagian barat setelah shortcut atau jalan pintas penghubung Bajera-Antosari Tabanan telah rampung baru-baru ini.

Rampungnya proyek infrastruktur penting ini telah dikonfirmasi oleh Data Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur- Bali Kementerian PUPR.

Diketahui proses kontruksi shortcut ini telah mencapai angka 100 persen pada awal Oktober 2022.

BACA JUGA:  Kesehatan: Stres Bikin Manusia Alami Penyakit Jantung Koroner

Shortcut Bajera–Antosari, Tabanan melintas di atas Sungai Yeh Otan sepanjang 277 meter.

Shortcut ini dibangun untuk jalan pintas yang menghubungkan dua desa di Kabupaten Tabanan, yakni Desa Bajera, Kecamatan Selemadeg dan Desa Antosari, Kecamatan Selemadeg Barat.

BACA JUGA:  FIFA Beri Kabar Gembira: Piala Dunia U-20 Aman, Liga 1 Lanjut

Shortcut Bajera – Antosari ini dibangun untuk mempersingkat jarak tempuh dari Denpasar ke Gilimanuk dan mengurangi angka kecelakaan yang sering terjadi di jalur padat ini.

Marka jalan dan lampu penerangan jalan (LPJ) telah terpasang.

BACA JUGA:  Ingin Liburan? 5 Hal Wajib Diketahui Pelancong Soal Tiket Murah

Hanya tersisa beberapa alat berat di lokasi proyek plus rambu penutup jalan untuk menghalau pengguna kendaraan masuk ke shortcut.

Belum dipastikan kapan shortcut keempat arah ke Bali barat ini beroperasi 100 persen.

Meski belum diresmikan, beberapa pengguna sepeda motor memanfaatkan shortcut tersebut untuk lalu lalang, sedangkan kendaraan roda empat melalui jalur yang lama.

Pembangunan shortcut ini juga akan mendukung peningkatan kelancaran konektivitas jalur wisata di Pulau Bali.

Pasalnya, tepat di sekitar lokasi jembatan terdapat lokasi wisata seperti Pantai Loka, Belimbing Rice Terrace hingga Air Terjun Sing-Sing.

Shortcut Bajera–Antosari dikerjakan kontraktor PT Modern Surya Jaya dan PT Pramana Arta Raharja, KSO senilai Rp 59 miliar dan konsultan supervisi PT Tata Guna Patria, PT Eskapindo Matra dan PT Gaharu Sempana.

Jembatan ini merupakan shortcut keempat yang dibangun di Jalur Utama Denpasar-Gilimanuk wilayah Tabanan, Bali.

Sebelumnya, telah rampung dibangun tiga shortcut pada 2014 silam.

Pertama, shortcut di Desa Samsam, Kecamatan Kerambitan, Tabanan dengan panjang 270 meter di atas jalan raya dan Sungai Nusa.

Shortcut setinggi 24 meter ini dibangun di sebelah selatan Kantor Perbekel Samsam di Banjar Penyalin hingga tembus ke Banjar Samsam.

Kedua, shortcut di Sungai Yeh Ho yang menghubungkan Desa Meliling dan Banjar Pucuk, Desa Bantas.

Shortcut Sungai Yeh Po ini memiliki panjang 42 meter dan lebar 9,5 meter, dengan ketinggian mencapai 29 meter.

Ketiga, shortcut di Tikungan Kresek, Desa Megati, Kecamatan Selemadeg Timur.
Shortcut berupa jembatan ini dibangun sepanjang 200 meter dengan ketinggian 24 meter.

Shortcut Tikungan Keresek ini dibangun mulai Banjar Bunut Puhun, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur (batas barat) hingga Pos Polisi Desa Megati (sisi timur).

“Shorcut ini untuk mengurangi jalur yang menjadi daerah titik rawan kecelakaan (black spot),” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis resminya, beberapa waktu lalu.

Menurut Menteri Basuki, shortcut ini untuk peningkatan aksesibilitas serta konektivitas jaringan infrastruktur jalan.

Shortcut jalan Tabanan ini juga untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan sekaligus kenyamanan perjalanan pengendara.

“Akses jalan yang semakin baik juga akan menunjang perekonomian masyarakat sekitar,” papar Menteri Basuki. (lia/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI