Profil Arya Wedakarna, dari Cover Boy Hingga DPD Bali

10 Oktober 2022 17:00

GenPI.co Bali - Berikut profil tokoh bernama I Gusti Ngurah Arya Wedakarna alias AWK, seorang model cover boy yang kini menjabat sebagai salah satu anggota DPD Bali.

Nama AWK cukup populer di kalangan masyarakat Pulau Dewata sebagai tokoh yang menyerap aspirasi rakyat.

Yang cukup terkenal baru-baru ini ialah kala ia menuntut pertanggungjawaban pihak RSUD Wangaya, Denpasar yang dianggap menolak seorang pasien.

BACA JUGA:  Tragedi Kanjuruhan: Pelatih Bali United Desak Suporter Begini

Pasien ibu-ibu bernama Ni Nengah Sariani dilaporkan meninggal dunia setelah pihak keluarga mengaku diminta RS Wangaya untuk meminta jasa ke RSUP Sanglah.

Nah, kematian pasien ibu-ibu berusia 44 tahun tersebut lantas membuat Arya Wedakarna geram dan menuntut Pemkot Denpasar untuk bergerak lakukan investigasi.

BACA JUGA:  Bawa Pengemudi Lokal, Ini Perintah Luhut Soal KTT G20 di Bali

Bukan cuma sekali dua kali sang Senator bertindak, sebelum ini ia kerap membela rakyat Pulau Seribu Pura yang ditipu kala mencari kerja di luar negeri.

Sosok Arya Wedakarna sendiri memiliki profil yang jarang orang lain tahu. Berikut pemaparan singkatnya.

BACA JUGA:  BMKG Peringatkan 4 Wilayah Bali, Prakiraan Cuaca Hari Ini

Pria bernama lengkap Dr. Shri I Gusti Ngurah Arya Wedakarna Mahendradatta Wedasteraputra Suyasa II ini lahir di Bali, 23 Agustus 1980.

Ia merupakan putra dari pasangan Shri Wedastera Suyasa dan Suwitri Suyasa.

AWK sempat mengenyam pendidikan S1-nya di Fakultas Ilmu Sosial Politik Universitas Trisakti.

I Gusti Ngurah Arya Wedakarna menikah dengan Ayu Ketut Juni Supari.

Berkat pernikahan tersebut, ia dikaruniai dua orang anak yakni Shri I Gusti Ngurah Bhisma dan Vedanta Viswakarma Suliwa W. P.

Karier dari pria asli Bali ini berawal dari model suatu cover boy di Majalah Aneka pada tahun 1997 silam.

Meski begitu, namanya kian melejit setelah melayangkan protes sejumlah karya seniman Tanah Air seperti novel terhadap Dewi Lestari, sampul album Iwan Fals, dan film Sinta Obong yang disutradarai Garin Nugroho.

Protes tersebut dilakukan karena menurutnya melecehkan simbol agama Hindu.

Selain itu, AWK pernah dinobatkan sebagai dokter termuda dan rektor termuda oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).

Gelar tersebut didapatkannya setelah melanjutkan pendidikannya di Universitas Mahendradatta yang saat ini ia pimpin.

Tak hanya itu, AWK juga populer di kalangan masyarakat Bali karena dinobatkan sebagai Raja Majapahit Bali di Pulau Dewata.

Ia juga menjabat sebagai President The Hindu Center of Indonesia dengan berbagai program seperti program ekonomi Satyagraha, yakni ekonomi Hindu untuk Bali berdaulat dan menolak ekonomi syariah serta moratorium bank syariah di Bali.

AWK juga menciptakan ekonomi adat melalui Lembaga Perkreditan Desa, ekonomi Pancasila melalui Koperasi dan Bank Perkreditan Rakyat.

Pada tahun 2014, AWK mencalonkan diri sebagai DPR-RI dan memenangkan perolehan suara Ketua DPD PNI Marhaenisme Bali sebanyak 178.943 suara.

Ia mengalahkan rivalnya yakni Kadek Arimbawa 161.607 suara, Anak Agung Ngurah Oka Ratmadi 150.288 suara, dan Gede Pasek Suardika 132.887 suara.

Sosok Arya Wedakarna sebagai anggota DPD Bali sendiri cukup digandrungi kalangan rakyat Pulau Para Dewa. Pasalnya, sang senator ini kerap membantu masyarakat melalui sesi terima aduan via media sosial. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI