Dituduh Tolak Pasien Berimbas Fatal, Dalih RS Wangaya Bali?

10 Oktober 2022 07:00

GenPI.co Bali - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Wangaya, Denpasar, Bali membantah tuduhan menolak pasien bernama Ni Nengah Sariani (44) yang akhirnya meninggal dunia dalam perjalanan baru-baru ini.

Seperti diketahui sebelumnya, salah sartu RS di pusat kota Pulau Dewata ini kabarnya enggan merawat sang ibu-ibu dengan gejala batuk berdarah.

Mirisnya, Nengah Sariani kabarnya tewas gegara terlambat mendapat perawatan usai ditolak RS Wangaya dan RS Manuaba.

BACA JUGA:  Menparekraf Uno Gembira Maskapai Internasional Singgahi Bali

Gegera menolak pasien, kedua rumah sakit itu kini harus berhadapan dengan hukum lantaran dipolisikan suami korban, Kadek Suastama Mayong, 46, ke Polda Bali.

Direktur Utama RSUD Wangaya Denpasar dr Anak Agung Made Widiasa menyatakan dengan tegas bahwa pihaknya tidak menolak pasien seperti yang dilaporkan oleh pelapor di Polda Bali.

BACA JUGA:  Imbas Tajen, 3 Perwira Polisi Gianyar Diperiksa Polda Bali

Dokter WIdiasa menjelaskan pada saat peristiwa berlangsung, yakni pada Sabtu (24/09/22), kapasitas Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Wangaya dalam keadaan penuh terisi pasien.

Dalam kondisi IGD yang demikian, pihaknya keberatan karena jika dipaksakan akan berdampak pada pelayanan yang tidak optimal dan berisiko bagi pasien.

BACA JUGA:  Teco Ingin Bali United Begini Agar Ditakuti di Liga 1

Selain itu, terkait laporan tidak diberi akses menggunakan ambulans, pihaknya beralasan merujuk pada pada Standar Operasional Prosedur (SOP) RSUD Wangaya.

Menurutnya, tindakan merujuk pasien ke rumah sakit lain mensyaratkan mesti dengan pendampingan oleh dokter dan perawat.

Di lain sisi, pada saat pasien tersebut mendatangi IGD RSUD Wangaya pada waktu itu, para dokter dan perawat sedang melakukan penanganan pasien.

"Hal tersebut adalah hasil investigasi internal dari Dewan Etik RSUD Wangaya sebagai bahan pembanding yang kami rasa perlu untuk disampaikan.

Di mana, dalam setiap kejadian di rumah sakit selalu dilaksanakan investigasi sebagai upaya berkelanjutan untuk memberikan evaluasi dan peningkatan pelayanan," kata dokter Widiasa, Jumat (07/10/22).

Sayang belum ada pernyataan sikap resmi dari pihak RS Manuaba yang menjadi salah satu RS yang dilaporkan ke Polda Bali.

Kasus ini mencuat saat Kadek Mayong membawa istrinya ke ke RSUD Wangaya dalam keadaan sakit untuk berobat.

Gejalanya, korban mengalami batuk keras dan mengeluarkan darah dari mulutnya.

Melihat kondisi korban yang demikian, pelapor mengantar korban ke RSUD Wangaya menggunakan sepeda motor agar segera mendapatkan pertolongan medis.

Namun, dokter RSUD Wangaya menolak. Nahas, kejadian berulang saat korban dibawa ke RS Manuaba.

Saksi kemudian membawa korban ke RSUP Prof Ngoerah dengan naik sepeda motor, tetapi sesampai di IGD dinyatakan telah meninggal dunia. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI