Viral Duduk di Pelinggih Pura! Bule Disemprot Niluh Djelantik

07 Oktober 2022 08:00

GenPI.co Bali - Seorang bule yang viral gegara aksinya duduk di pelinggih Pura Teratai Bang, Kebun Raya Eka Karya Bali mendapat semprotan kata-kata dari sosok influencer Niluh Djelantik baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, aksi tak terpuji kembali dilakukan oleh salah seorang warga negara asing (WNA) yang tengah berlibur ke Pulau Dewata via unggahan media sosialnya.

Insiden ini heboh dipicu ungahan pemilik akun @dreamchaser_travelling di Instagram.

BACA JUGA:  Lesti Kejora Korban KDRT Rizky Billar, Rizki DA Ucap Selamat

Pemilik akun mengunggah foto seorang bule menggunakan baju putih dan memakai sepatu duduk di pelinggih Pura Teratai Bang.

Pura ini diketahui berada di kawasan Kebun Raya Eka Karya Bali di Desa Candikuning, Kecamatan Baturiti, Tabanan, Bali.

BACA JUGA:  Kesehatan: Buah Naga Atasi Diabetes & Penyakit Jantung

Unggahan itu spontan viral di media sosial. Warganet Bali mengecam ulah sang bule yang dianggap tidak menghormati adat istiadat dan agama Hindu yang dianut masyarakat Bali.

Seusai membuat kehebohan, pemilik akun @dreamchaser_travelling membuat video permintaan maaf. Namun, permintaan maaf tidak cukup.

BACA JUGA:  Profil Dek Ulik, Penyanyi Bali Bikin Lagu Kehidupan Pribadi

Aktivis perempuan Bali Niluh Djelantik minta pemilik akun @dreamchaser_travelling harus bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara pembersihan alias Ngaturang Guru Piduka.

Pasalnya, pengempon Pura Teratai Bang harus mempersiapkan Ngaturang Guru Piduka lantaran ulah sang bule yang belum diketahui identitasnya itu membuat leteh alias kotor.

“Yang bersangkutan harus bertanggung jawab atas pelaksanaan upacara pembersihan yang harus dilaksanakan pengempon pura,” tulis Niluh Djelantik melalui akunnya di Facebook, Senin (03/10/22).

Menurutnya, pura di Bali sudah ada sejak ratusan tahun. Informasi perihal apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan juga banyak menyebar di berbagai platform media.

“Yang diperlukan saat ini bukan hanya menyalahkan mengapa warga Bali tidak pasang aturan di depan pura mereka. Yang perlu dilakukan, turis sebagai tamu juga harus punya rasa tahu diri bahwa dia tidak sedang berada di negaranya,” tulis Ni Luh Djelantik lagi.

Ni Luh Djelantik mengatakan perlu kesadaran dan inisiatif untuk mendapatkan informasi yang banyak berseliweran di sosial media, internet, apalagi kalau si turis punya cita-cita jadi blogger, influencer atau apapun itu namanya.

“Kami memaklumi ketidaktahuan turis jika melakukan pelanggaran dan rakyat Bali memiliki karakter pemaaf. Tindakan turis di foto ini adalah salah," ucapnya lagi.

Adapun Niluh turut memaparkan betapa sakralnya hukum dalam agama Hindu terutama di tempat ibadah.

"Dalam Agama Hindu ada upacara pembersihan yang kami harus lakukan setelah pura kami diduduki,” tuturnya.

Bagi umat Hindu di Bali, kata dia, duduk diatas pelinggih adalah seperti buang air besar (BAB) di atas kepala orang tuamu dan kakek nenek. Pertanyaannya, pantaskah?

“Untuk para turis harus bisa menempatkan diri dan tahu diri bahwa berkunjung kemanapun adalah sama seperti kita datang ke rumah orang. Kalian adalah tamu.

Nikmati keindahan alam kami. Namun, ingat untuk selalu cari informasi di setiap tempat yang kamu kunjungi,” paparnya.

Bukan cuma bule viral duduk di pelinggih Pura Teratai Bang, Tabanan saja, sebelum ini Niluh Djelantik turut menyemprot berbagai tindakan kurang ajar dari bule di Bali lainnya. (lia/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI