Sandar di Benoa Bali, Misi Kapal Perang AS USS Charleston?

07 Oktober 2022 00:00

GenPI.co Bali - Gegara suatu alasan lancarkan misi khusus, kapal perang milik Amerika Serikat (AS) USS Charleston bersandar di Pelabuhan Benoa, Denpasar, Bali baru-baru ini.

Kendaraan laut khusus tempur kelas Independence milik US Navy ini diketahui telah melakukan perjalanan dari Darwin, Australia.

Sebelumnya, USS Charleston berpartisipasi dalam Pelatihan Kakadu 2022 di Australia bagian utara.

BACA JUGA:  Irfan Hakim Ungkap Netizen Bongkar Borok Rizky Billar

Kapal yang dilengkapi mesin khusus disertai helikopter dan drone (pesawat nirawak) berukuran besar untuk menyusuri lautan dengan kamera ini selanjutnya akan berlayar menuju Singapura.

Sebelumnya, pada 3 Agustus 2022 USS Charleston (LCS 18) sempat mengikuti pelatihan Garuda Shield 2022 di Laut Natuna bersama dengan TNI Angkatan Laut (AU) Indonesia untuk mengembangkan hubungan timbal balik dan berbagi soal pengamanan maritim.

BACA JUGA:  Kesehatan: Buah Naga Atasi Diabetes & Penyakit Jantung

Nakhoda USS Charleston Lt. Christian Dohmeyer, di Denpasar, mengatakan bahwa Bali dipilih sebagai tempat bersandar lantaran keindahannya.

Jarak Bali dengan Australia yang menjadi awal tujuan USS Charleston juga tidak jauh sebagai tempat persinggahan.

BACA JUGA:  Imbas Prank KDRT, Baim Wong & Paula Verhoeven Diburu Polisi

"Bali tempat yang indah dan cantik yang perjalanannya tidak jauh dari Australia sebelum melanjutkan perjalanan menuju Singapura," kata Lt. Christian Dohmeyer, Rabu (28/09/22).

Port calls atau singgah di Pelabuhan Benoa ini disebut sebagai bagian dari operasional rutin US Navy di kawasan sekitar.

Port Call ini sekaligus mencerminkan kepentingan bersama antarnegara.

"Kunjungan ini menegaskan kembali kerja sama yang terus berlanjut dengan Indonesia, dan dukungan kuat kami untuk kawasan sekitar," ujarnya.

Lt. Christian Dohmeyer mengatakan bahwa kapal di bawah komando skuadron perusak atau Destroyer Squadron (DESRON) 7 ini ini sedang dalam penugasan bergilir di area operasi Armada Ke-7 Amerika Serikat (U.S. 7th Fleet).

Fungsinya adalah untuk mendukung keamanan dan stabilitas di kawasan sekitar, bekerja sama dengan angkatan laut setempat yang menjadi mitra US Navy.

“Kami datang untuk memberikan keamanan dan stabilitas maritim, sebuah pilar utama untuk Kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," klaim Lt. Christian Dohmeyer.

Menurutnya, tugas yang masih berlanjut ini menjadi alasan ia dan personel kapal perang lainnya untuk bergabung dalam pengamanan saat pertemuan G20 di Bali nanti.

"Untuk G20 diadakan di Bali tahun ini luar biasa, mungkin akan ada kapal dari Amerika Serikat, tetapi bukan kapal ini. Kami akan melakukan hal lain untuk tahun ini, sehingga kami harus kembali (pangkalan)," paparnya.

Misi yang diemban oleh kapal perang milik Amerika Serikat (AS) USS Charleston tentu membuat pengamanan jelang KTT G20 di Bali kian maksimal. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI