GenPI.co Bali - Fenomena antrean panjang warga Singaraja, Buleleng, Bali yang mencari BBM di SPBU mendapat respons dari pihak Pertamina baru-baru ini.
Diketahui sebelumnya, antrean mengular kendaraan terjadi si Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) sejak Selasa (27/09/22) lalu.
Antrean panjang kendaraan yang mengular terjadi di sejumlah SPBU strategis di pusat Kota Singaraja.
Tampak antrean terjadi di SPBU Banyuasri, SPBU Jalan Ahmad Yani, dan SPBU Jalan Gajah Mada, Singaraja, Buleleng.
“Antrenya panjang, mungkin stoknya tipis,” ujar warga Buleleng saat antre di SPBU.
Antrean yang tak seperti biasanya ini mengundang tanda tanya, terutama terkait ketersediaan stok dan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ada indikasi stok BBM di wilayah Kota Singaraja mulai menipis dan terjadi keterlambatan dalam hal pasokan.
Merespons polemik tersebut, Corporate Communication & CSR Officer Pertamina Jawa Timur Bali Nusra (Jatimbalinus) Mutiara Evy angkat bicara.
Mutiara Evy dalam keterangan resminya menegaskan tidak ada persoalan berarti terkait pasokan BBM di wilayah Singaraja, Buleleng.
Menurutnya, ketersediaan stok BBM di kabupaten paling utara Pulau Bali itu dalam kondisi normal tanpa kendala berarti.
"Untuk pengiriman pasokan tidak ada keterlambatan. Artinya, ada stok di SPBU. Jadi, tidak perlu risau,” kata Mutiara Evy, sore tadi.
Terkait antrean panjang warga saat membeli BBM itu, pihaknya menduga lantaran tingginya animo masyarakat dalam membeli BBM.
"Kemungkinan terjadi antrean panjang (karena, Red), barang ada, animo masyarakat tinggi," dalih Mutiara Evy menduga.
Jika terjadi keterlambatan pasokan BBM, Mutiara Evy mengatakan otomatis ketersediaan stok BBM juga terganggu.
"Apabila ada keterlambatan pasokan itu berarti barang tidak ada, otomatis tidak ada antrean di SPBU," papar Mutiara Evy beranalogi. (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News