Bikin AWK Murka Efek Telantarkan Pasien, Ini Kata RS Wangaya

27 September 2022 14:00

GenPI.co Bali - Rumah Sakit (RS) Wangaya, Denpasar langsung merespons postingan Anggota DPD Bali, Arya Wedakarna (AWK) yang viral perkara penelantaran pasien seorang ibu-ibu.

Seperti diketahui sejak awal, muncul kabar bahwa Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) terkait menolak memfasilitasi orang sakit inisial NS (44) yang akhirnya meninggal dalam perjalanan.

Anak dari pasien yang meninggal tersebut lantas mengadu ke AWK. Via Instagram pribadinya, Arya Wedakarna berjanji akan mengambil langkah hukum atas tindakan ini.

BACA JUGA:  Dilema Kebisingan Canggu, Warga Lokal Bali Beberkan Ini

Apalagi menurut laporan yang diterima sang Senator, pihak RS Wangaya kabarnya enggan menerima NS dan juga menolak meminjamkan ambulans untuk ke RS rujukan lainnya di Sanglah.

Meluruskan masalah yang kadung viral ini, RSUD Wangaya melalui rilisan resminya menolak segala macam tuduhan tersebut.

BACA JUGA:  Jalan Mengwi Badung Geger! Nenek Tewas Dihantam Mobil Pikap

"Pihak Rumah Sakit Wangaya bukannya menolak. Adapun kondisi UGD saat itu penuh sehingga apabila menerima pasien lagi bisa berimbas pelayanan tak optimal," tulis mereka via Instagram resminya, Senin (26/09/22).

Kronologi kejadian kedatangan pasien NS asal Buleleng itu pun turut dijabarkan rumah sakit di Denpasar, Bali tersebut.

BACA JUGA:  Dana PPPK Daerah Bernilai Fantastis Cair, Rincian Jawa & Bali?

"Awal kejadian, Sabtu, (24/09) sekitar pukul 20.30 WITA, pasien diantar oleh pengantar pasien menggunakan sepeda motor. Pada saat kejadian tersebut IGD dalam kondisi penuh," imbuh tulisan itu

Dalihnya mereka memiliki 13 pasien lain yang juga turut dapat pertolongan. Selain itu pihak RS turut menganjurkan untuk mengalihkan NS ke RS Manuaba dengan alasan lebih dekat dan jarak tempuh 5 menit.

Perihal anak pasien yang tak mendapatkan jatah ambulan pun turut dijelaskan manajemen RS Wangaya.

"Berdasarkan Standar Prosedur Operasional (SPO) RSUD Wangaya mengenai Merujuk Pasien Kerumah Sakit Lain No. 040/018/IGD/RSUDW/2018 penggunaan Ambulance Wajib didampingi Dokter dan Perawat," imbuh tulisan itu.

Namun mengingat dokter dan perawat sudah sibuk mengurus pasien lainnya, pinta ambulans tak diwujudkan.

"Mengingat kondisi IGD yang sedang penuh maka penggunaan Ambulance tidak dapat dilakukan oleh karena perawat dan dokter sedang melakukan penanganan pasien," imbuhnya.

Pihak RS Wangaya sendiri berdalih sedang menambah kapasitas bed (tempat tidur) agar kejadian yang viral gegara Arya Wedakarna ini tak terulang kembali. (*)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI