Keluhan Pedagang Daging Kambing Pasar Badung, Beban Biaya Ini

26 September 2022 07:00

GenPI.co Bali - Beban suatu biaya bikin kalangan pedagang daging kambing di Pasar Badung, Denpasar, Bali melontarkan keluhannya baru-baru ini.

Mahalnya harga tersebut ternyata juga turut dikeluhkan para konsumen.

Sekedar informasi, harga daging kambing di Pasar Badung, Denpasar saat ini menyentuh Rp 160 ribu per kilogram, lebih tinggi dari luar pulau.

BACA JUGA:  Rakernas di Bali Tutup, BEM SI & UPTD Art Center Adu Mulut

Sulaiman, salah seorang pedagang daging kambing di Pasar Badung mengatakan Bali kesulitan mendatangkan kambing dari luar pulau sejak merebaknya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

"Iya, memang masih tinggi itu karena di Gilimanuk ditahan tidak boleh masuk. Kambing bisa masuk, tetapi harus bayar per ekornya Rp 250 ribu. Biasanya tidak bayar sama sekali, ini alasannya karena masih PMK," kata Sulaiman Fadli, Rabu (21/09/22).

BACA JUGA:  Gigi Tak Rapi Ternyata Bikin Masalah Kesehatan, Alasannya?

Menurutnya, beban tarif Rp 250 ribu tersebut memberatkan pedagang.

Sulaiman yang biasanya mengambil kambing dari Jawa 30 ekor terpaksa harus membayar ongkos hingga Rp 7,5 juta jika ingin mengambil dari luar.

BACA JUGA:  Paulo Sergio Pose Bareng Ronalo, Pemain Bali United Merespons

Dengan kondisi tersebut, akhirnya pedagang yang lapaknya sudah ada sejak 2006 itu harus mengambil kambing dari dalam Bali, tetapi dengan harga yang lebih mahal dari kambing Jawa.

Dampaknya harga daging kambing di Bali ikut mahal dibandingkan dari daerah lain.

"Saya mohon agar kambing diloloskan lah, kan kambing tidak ada masalah, kan cuma sapi. Kalau babi bisa keluar masuk, tetapi kepada kambing tidak, itu yang bikin saya heran," ujar Sulaiman Fadli.

Dengan kondisi harga kambing yang naik Rp10 ribu dari sebelumnya, Sulaiman mengaku kesulitan dalam menggaet pembeli.

Dahulu dirinya mampu menjual 12 ekor sehari, kini hanya lima ekor kambing yang dapat dijual.

Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan saat mengecek harga kebutuhan pokok di Pasar Badung mengatakan mahalnya harga daging kambing di Bali lantaran kebijakan pemerintah memperketat jalur distribusi ternak antarpulau.

"Kambing memang agak mahal karena ketat dari Jawa.Tadi ada pedagang yang menyampaikan masuk kemari tidak mudah karena pemerintah ekstra hati-hati akan Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), karena Bali ini kan aman," kata Mendag Zulkifli.

Menurut Mendag Zulkifli Hasan, jangan sampai kambing dari luar Bali setelah masuk justru menularkan virus.

"PMK ini menularnya dengan berbagai cara, ada yang dari hewannya langsung dan ada yang melalui kita. Jadi, memang harus divaksin dan dikarantina, memang diperketat agar Bali bebas dari PMK," paparnya.

Mahalnya beban biaya tentu akan jadi bumerang terhadap kalangan pedagang daging kambing di Pasar Badung, Denpasar yang bisa kehilangan pelanggannya. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI