Koster Dapat Banner Tolak Terminal LNG, Hasil Rakernas BEM SI?

20 September 2022 15:00

GenPI.co Bali - Dalam gelaran Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Seluruh Indonesia (SI) ke-15, pidato Gubernur I Wayan Koster justru disambut banner penolakan Terminal LNG, Senin (19/09/22).

Bergulir di Gedung Krisrarnawa, Art Center Bali, Denpasar, kegiatan kalangan mahasiswa ini akan berlangsung selama empat hari atau hingga Kamis (22/09/22) nanti.

Rakernas BEM SI sendiri diikuti oleh ratusan delegasi dari sejumlah perguruan tinggi di tanah air.

BACA JUGA:  Asyik! Banyak Pekerja Bali Bisa Dapat BSU Rp 600 Ribu

Di depan mahasiswa, Koster menitip pesan agar gelaran Rakernas BEM SI ini mampu memberi kontribusi positif terhadap upaya pemulihan ekonomi nasional, khususnya Bali.

Politikus senior PDI Perjuangan Bali ini juga menyebut Rakernas BEM SI kali ini menjadi kehormatan tersendiri bagi Pulau Dewata yang didapuk menjadi tuan rumah.

BACA JUGA:  Indekos Denpasar Geger! Pria Jakarta Tewas Membusuk & Menghitam

"Semoga mahasiswa yang ikut dalam kegiatan ini turut berkontribusi dalam pemulihan pariwisata Bali," harap Gubernur Koster.

Yang bikin suasana menghangat, sejumlah delegasi mahasiswa peserta Rakernas BEM SI tampak membentangkan banner berisi tulisan penolakan terhadap proyek terminal LNG saat Gubernur Koster berbicara.

BACA JUGA:  Kabur Usai Bunuh Ibu Tiri, ODGJ Payangan Diciduk di Sini

Ada sejumlah isu besar nasional yang diusung dalam Rakernas BEM SI ini.

Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) menjadi isu paling hangat dan krusial yang dibahas dalam arena Rakernas para aktivis mahasiswa ini.

Koordinator Pusat BEM SI Abdul Kholiq menyebut ada empat kajian sudut pandang yang akan digodok berkaitan isu kenaikan harga BBM.

Pertama, yakni pengkajian dan evaluasi ulang atas kebijakan kenaikan harga BBM, yang diharapkan bisa kembali dianulir.

Kedua, pemberian subsidi sebagai kompensasi atas kebijakan menaikkan harga BBM jika luput dari harapan untuk dievaluasi ulang.

"(Pemberian subsidi, Red) ini harus kita pastikan untuk membuat usulan dan rekomendasi kepada pemangku kebijakan," ucap Abdul Kholiq.

Ketiga, distribusi Bantuan Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang juga harus dipastikan tepat sasaran.

"BLT ini kan solusi singkat, maka harus dipastikan tepat sasaran," ujarnya.
Keempat, mendorong pemerintah untuk memprioritaskan alih guna ke energi baru terbarukan (EBT) sebagai solusi permasalahan-permasalahan ekonomi nasional.

Upaya membentangkan banner menolak Terminal LNG sendiri diharapkan jadi sentilan terhadap Gubernur Koster agar membatalkan pembangunan proyek energi alternatif yang bisa menggusur mangrove Intaran. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI