GenPI.co Bali - Pihak Perusahaan Listrik Negara (PLN) Bali melalui Manajer Komunikasi PT PLN Persero Unit Induk UID I Made Arya merespons soal wacana penghapusan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) bagi rakyat miskin baru-baru ini.
Menurut Made Arya, isu adanya penghapusan daya listrik tersebut baru sebatas wacana saja belum tentu diimplementasikan lebih lanjut.
Sebelumnya, Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengusulkan penghapusan daya listrik 450 Volt Ampere (VA) pada saat rapat Panitia Kerja Pembahasan RUU APBN 2023.
“Sampai saat ini belum ada SOP (Standar Operasional Prosedur) atau petunjuk pelaksanaan program ini," kata I Made Arya.
I Made Arya mengatakan program tersebut hingga saat ini belum menghasilkan informasi lanjutan bagi PLN Bali.
Untuk masyarakat yang ingin meningkatkan daya listrik dari 450 VA menjadi 900 VA dapat melakukan pengajuan melalui PLN Mobile.
Jumlah pelanggan PLN di Bali mencapai 1.610.610. Perinciannya, R.1/450 VA di Bali sebanyak 207.069 pelanggan berdasarkan data per Selasa (30/8).
Ketua Badan Anggaran DPR RI Said Abdullah mengatakan program penghapusan daya listrik 450 VA untuk rumah tangga miskin akan dialihkan menjadi 900 VA sebagai upaya mengatasi kelebihan daya listrik yang dialami PLN.
"Masyarakat miskin minimal 900 VA, setidaknya oversupply (kelebihan) berkurang dan demand (permintaan) naik," kata Said Abdullah.
Said Abdullah juga mengusulkan agar pelanggan PLN dengan daya listrik 900 VA dinaikkan menjadi 1.300 VA.
"Daya listrik 450 VA kini sudah tidak zaman lagi. Pemerintah dapat menempuh cara itu tanpa biaya dengan menugaskan PLN mengubah daya listrik pada kotak meteran pelanggan,” paparnya.
Terlepas dari pemaparan PLN Bali tersebut, upaya penghapusan daya listrik 450 VA kabarnya akan memberikan manfaat baik kepada rakyat maupun perusahaan BUMN. Namun, tetap saja perlu ada tambahan subsidi terhadap masyarakat kurang mampu. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News