Demi Warga Miskin, Aliansi Bali Jengah Tolak Harga BBM Naik

17 September 2022 08:00

GenPI.co Bali - Kalangan massa mahasiswa Aliansi Bali Jengah (ABJ) menolak keputusan pemerintah naikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi gegara sengsarakan warga miskin baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, kalangan massa ini mengklaim kebijakan kenaikan harga Pertalite dan Solar justru berdampak buruk bagi perekonomian.

Niatnya melakukan aksi unjuk rasa alias demo di dua titik berbeda, rencana mahasiswa tergabung dalam Aliansi Bali Jengah malah gagal total pada Jumat (16/09/22) sore lalu.

BACA JUGA:  Bucin Sejati, Thariq Halilintar Lakukan Ini demi Fuji

Massa yang tergabung dalam Aliansi Bali Jengah (ABJ) hanya memusatkan aksi unjuk rasa di Simpang Patung Catur Muka Puputan, Denpasar.

Sebelumnya, aksi demonstrasi direncanakan digelar di dua titik berbeda, yakni di Puputan dan Simpang 6 Jalan Teuku Umar, Denpasar.

BACA JUGA:  Parpol Bali Catut Orang Masuk Anggota & Pengurus, Aksi Bawaslu?

Aksi demo baru berlangsung pukul 17.00 WITA dan hanya diikuti puluhan massa yang didominasi aktivis BEM Universitas Udayana (UNUD).

Dalam unjuk rasa tersebut, massa melakukan teatrikal berupa aksi bisu dengan memamerkan sejumlah pamflet berisi penolakan terhadap kenaikan harga BBM.

BACA JUGA:  8 Bulan, AP I: Bandara Ngurah Rai Dapat Penumpang Sebegini

Arzi, juru bicara Aliansi Bali Jengah menyebut aksi unjuk rasa yang dilakukan merupakan kelanjutan dari aksi sebelumnya.

Tuntutannya sama, yakni mendesak pemerintah segera menurunkan kembali harga BBM subsidi yang dinaikkan pada awal September 2022 lalu.

"Semoga aksi ini bisa menggambarkan apa yang masyarakat rasakan, yang sebenarnya sangat sulit," ujar Arzi.

Imbas dari kenaikan harga BBM ini, kata dia, sudah mulai dirasakan masyarakat dengan ikut meroketnya harga elpiji di pasaran.

"Harga barang pokok lainnya akan terus naik sampai batas waktu yang kita tidak tahu," kata Arzi.

Pihaknya menegaskan akan mengawal tuntutan penolakan kenaikan harga BBM ini lewat aksi-aksi unjuk rasa yang akan terus digelar.

"Kami akan mengawal aksi ini sampai ada hasil yang konkret (diturunkannya harga BBM, Red)," paparnya.

Aliansi Bali Jengah sendiri percaya buntut harga BBM naik ini nantinya akan diikuti harga kebutuhan pokok yang makin mahal. Sontak saja ini hanya membuat warga miskin Pulau Dewata kian menjerit. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI