PKS Tolak Harga BBM Naik, Bali Kena Dampak Parah Efek Ini

14 September 2022 02:00

GenPI.co Bali - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menolak adanya kenaikan harga BBM karena makin bikin Bali susah pasca kena dampak buruk parah imbas pandemi Covid-19 baru-baru ini.

Sebagai satu-satunya partai yang menolak kebijakan naiknya harga Pertalite dan Solar bersubsidi, Partai Keadilan Sejahtera sampai melakukan aksi Walk Out (WO) dari Sidang Paripurna DPR RI, Selasa (06/09/22).

Adapun langkah mereka yang tak setuju dengan naiknya harga BBM bersubsidi diikuti oleh sikap tegas di tingkat daerah.

BACA JUGA:  Masalah Oknum Polda Bali, Jessica Iskandar Ngadu ke Polri

DPW PKS Bali mempertegas aspirasi penolakan kebijakan nonpopulis ini, yakni satu suara menolak kenaikan harga BBM ini.

Ketua DPW PKS Bali Hilmun Nabi' menyebut langkah pemerintah di sektor BBM ini sangat tidak tepat momentum dan mengabaikan kondisi sosial masyarakat.

BACA JUGA:  Polisi Respons Petunjuk Lakon Cewek di Video Wikwik Adat Bali

"Sejumlah persoalan masih dirasakan masyarakat pascapuncak pandemi Covid-19," kata Hilmun Nabi' di Kantor DPW PKS Bali, Kamis (08/09/22) sore.

Menurut Hilmun, bagi masyarakat Bali, dampak krisis pandemi Covid-19 masih sangat terasa, jauh dari kata pulih.

BACA JUGA:  Bali Viral! Perkara Anjing, Bule Australia Celakai Pemotor

"Bali adalah daerah paling parah terdampak pandemi Covid-19, ekonomi Bali belum sepenuhnya pulih, jangan bikin tambah susah masyarakat," ujar Hilmun Nabi'.

Jangankan untuk menanggung beban kenaikan harga BBM, kata Hilmun, pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari masih dirasakan berat oleh masyarakat Bali.

"Seharusnya pemerintah saat ini fokus pada perbaikan ekonomi dan menyejahterakan rakyat. Kami di Bali ini sudah sulit, imbas pandemi belum selesai," ucapnya.

Mantan Anggota DPRD Kota Denpasar ini mempertegas penolakan kenaikan harga BBM ini sebagai tanggung jawab moral dan konstitusional PKS Bali terhadap aspirasi konstituen.

"PKS bertanggung jawab secara moral dan konstitusional untuk menyuarakan penolakan terhadap kenaikan harga BBM,” bebernya.

PKS Bali mendesak pemerintah agar segera menurunkan kembali harga BBM yang dinaikkan pada 3 September 2022 lalu.

"Kami dari DPW PKS Bali menyerukan agar pemerintah diminta segera menurunkan kembali harga BBM," papar Hilmun Nabi'.

PKS percaya kenaikan harga BBM nanti juga bakal diikuti oleh kenaikan harga sembako dan lain sebagainya. Terlebih dengan biaya pariwisata yang juga bakal naik diduga kuat bakal berimbas terhadap sektor unggulan penunjang ekonomi Bali. (gie/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI