Kadus Bumi Asri Respons Indekos Teroris Denpasar, Katanya?

14 September 2022 00:00

GenPI.co Bali - Kepala Dusun (Kadus) Bumi Asri baru-baru ini merespons tindakan Detasemen Khusus (Densus) 88 Mabes Polri yang menggeledah indekos terduga teroris Firdaus Salam Isnanto yang berlokasi di wilayahnya.

Seperti diketahui sejak awal, kasus terorisme kembali bikin gempar setelah kabarnya terduga pelakunya lahir di pusat kota Pulau Dewata.

Kala menggrebek kediaman Firdaus Salam Isnanto, Tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya golok, anak panah dan buku jihad.

BACA JUGA:  Australia Kecewa Efek Teroris Bom Bali Bebas, Aksi Indonesia?

Kedatangan personel Densus 88 ini buntut penangkapan terduga teroris Firdaus Salam Isnanto di Jalan Pancasila, Candipuro, Lumajang, Jawa Timur, Selasa (06/09/22) lalu.

Firdaus Salam Isnanto dan istrinya berinisial DYA diketahui lahir dan tinggal di Denpasar.

BACA JUGA:  4 Fakta Penggeledahan Rumah Teroris Denpasar Bali, Apa Saja?

Sebelum ditangkap Densus 88, Firdaus Salam Isnanto, istri dan anaknya belum pernah kembali ke Denpasar.

Penggeledahan rumah Firdaus Salam Isnanto rupanya atas sepengetahuan Kepala Dusun Bumi Asri Dewa Ayu Sri Wirayanti.

BACA JUGA:  Profil Naomi Zaskia, Artis Blasteran Jerman Dibesarkan di Bali

Dewa Ayu Sri Wirayanti mengaku dihubungi oleh pihak kepolisian pada Selasa (06/09/22) untuk melakukan penggeledahan tempat tinggal terduga teroris Firdaus Isnanto di Jalan Satelit.

Jalan Satelit Denpasar merupakan wilayah tugas administratifnya di Desa Dauh Puri Kelod.

"Saya dihubungi oleh pihak kepolisian perihal akan adanya penggeledahan di rumah warga saya di Jalan Satelit nomor 40. Saya selaku kepala dusun ya mendampingi saja, tidak lebih dari itu," kata Dewa Ayu Sri Wirayanti, Sabtu (10/09/22).

Pada saat penggeledahan berlangsung selama sekitar tiga jam, petugas mengamankan beberapa buku, anak panah dan busur dari dalam kamar terduga teroris Firdaus Salam isnanto.

Dewa Ayu Sri Wiryanti mengenal keluarga Firdaus Isnanto hanya sebatas perkenalan dengan ibunya karena banyak terlibat dalam kegiatan bersama di lingkungan tempat mereka tinggal.

Menurutnya, Firdaus Isnanto tidak terlalu dikenalnya, apalagi adanya dugaan kegiatan yang mengarah pada tindakan terorisme.

"Itu kan privasi banget ya. Saya sih secara awam tidak melihat itu. Kalau penampilan, kita enggak boleh suudzon (berprasangka buruk), memberi stigma. Itu tidak boleh," ujar Dewa Ayu Sri Wirayanti.

Setelah penangkapan FSI, Dewa Ayu Sri Wiryanti belum mendapatkan perintah dari atasan untuk mendata semua warga yang tinggal di daerahnya, tetapi ada imbauan untuk tetap tenang dan berhati-hati.

Terlepas dari pernyataan Kadus Bumi Asri soal indekos terduga teroris, penangkapan Firdaus Isnanto membuat penjagaan Bali diperketat polisi. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI