Kuliner Indonesia Mendunia, BRI Bawa Ikan Asap Iwaku ke Belanda

05 September 2022 18:30

GenPI.co Bali - Upaya bikin kuliner Indonesia kian mendunia dilakukan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk alias BRI dengan cara membawa ikan asap Iwaku ke Belanda baru-baru ini.

Diketahui, makanan tradisional asal Demak, Jawa Tengah yang kini mendapat sentuhan pengalengan menuai sukses besar.

Nah, kuliner Indonesia bermerk Iwaku ini pun jadi salah satu UMKM binaan BRI yang dikenalkan ke Negeri Kincir Angin lewat Festival Tong Tong.

BACA JUGA:  Stadion Piala Dunia U-20 Berkurang, Nasib Kandang Bali United?

Pemilik usaha bernama Tejo Purwoto yang merupakan warga Desa Wono Sari, Kecamatan Bonang, Demak sebelumnya tak menyangka bisa ikut meramaikan festival budaya di Negeri Kincir Angin tersebut.

Hal itu berawal dari keikutsertaannya dalam sebuah pameran UMKM di Demak. Saat itu, dirinya bertemu dengan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Mahendra Sinulingga.

BACA JUGA:  Anak Soimah Jadi Korban Kekerasan, Hotman Paris Turun Tangan

“Kami ikut pameran UMKM di Demak. Bertemu Pak Arya Sinulingga yang menyebut bahwa ternyata makanan tradisional bisa diproses seperti ini. Dengan pengalengan tanpa pengawet, siap saji, kami bisa ikut Festival Tong Tong,” ujarnya.

Tejo bercerita, sekitar 11 tahun lalu ia bersama pelaku bisnis yang sama di desanya mulai menjalankan kelompok usaha.

BACA JUGA:  Profil Vicky Monica, Bidadari Bali Gemar Gambar Orang

Langkah itu diiringi penguatan usaha melalui pembentukan Koperasi Serba Usaha (KSU) Asap Indah yang diketuai langsung oleh Tejo.

Kini, KSU Asap Indah memiliki anggota 76 pelaku UMKM dengan mempekerjakan sekitar 350 tenaga kerja yang merupakan masyarakat di sekitar Desa Wono Sari.
Usaha itu pun berhasil memutar roda ekonomi dengan omset sekitar Rp750 juta per hari dan bahan baku 25 ton ikan.

Pada tahun lalu, ide pengalengan ikan asap muncul. Tejo ingin salah satu makanan khas tersebut tak hanya tahan 2-3 hari.

Ternyata dengan proses pengalengan, ikan asap buatan kelompok usaha yang dipimpin Tejo bisa tahan lebih dari 6 bulan tanpa perubahan rasa.

Dari sana, Tejo dan kelompok usahanya memberanikan diri melabeli dengan brand Iwaku.

Kini, ikan asap kalengan Iwaku diproduksi mencapai 2.500 kemasan untuk kebutuhan pasokan selama satu bulan.

Dengan proses pengalengan seperti sarden, Tejo menyebut permintaan dari pasar luar negeri mulai berdatangan, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Belanda.

Adapun seluruh proses produksi dilakukan secara mandiri. Hal ini tak terlepas dari akses permodalan BRI.

Tejo bilang, semua anggota koperasinya secara perorangan mendapatkan suntikan modal dari bank yang dikenal fokus dalam pemberdayaan UMKM tersebut.

“Untuk akses permodalan kami masih sendiri-sendiri. Secara perorangan 100% anggota koperasi kami nasabah BRI,” ujarnya.

Dalam event pameran Pasar Tong Tong, Iwaku telah memperbanyak varian ikan asap yang dikemas dengan pengalengan.

Pihaknya pun akan berinovasi melalui berbagai rasa, jenis bahan baku ikan yang lain, dan memperbanyak variasi produk sehingga punya daya tarik lebih besar. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI