GenPI.co Bali - Presiden Joko Widodo (Jokowi) sampaikan kabar gembira di tengah fenomena harga telur seantero provinsi di Indonesia, termasuk Bali kian mahal baru-baru ini.
Menurut orang nomor satu di Tanah Air tersebut kejadian harga naik ini tak lepas dari fakta imbas peningkatan harga pakan ternak.
Namun, Presiden Jokowi juga sampaikan kabar gembira bahwa adannya kenaikan harga hanya bersifat relatif alias cuma dua minggu saja.
"Ya, ini kan pertama karena memang pakan ternak yang naik, yang kedua, ini fluktuasi biasa. Nanti, dua minggu ini insya Allah akan turun," ujarnya, Minggu (28/08/22).
Berdasarkan laman sistem pemantauan harga pasar dan kebutuhan pokok Kementerian Perdagangan, tercatat harga telur ayam secara nasional berada pada rata-rata Rp31.300 per kilogram per Jumat (26/08/2022).
Harga itu meningkat apabila dibandingkan rata-rata harga Rp29.300 per kilogram untuk telur ayam pada 26 Juli 2022.
Secara sebarannya, per Jumat (26/08/2022), harga telur ayam termurah berada di Provinsi Jambi dengan Rp27.300 per kilogram, sedangkan yang termahal sebesar Rp39.689 per kilogram di Provinsi Papua.
Untuk wilayah Bali sendiri kenaikan harga terjadi kisaran Rp 4.000 sampai Rp 5.000 per kilogram. Alhasil rata-rata harganya berkisar Rp 27.000-Rp 29.000.
Jokowi sendiri tak berdalih terkait adanya harga tak stabil pada salah satu produk kebutuhan pokok tersebut.
"Harga relatif stabil, hanya satu (yang tidak stabil) di telur," kata Presiden di sela meninjau harga sejumlah komoditas pangan di Pasar Cicaheum, Bandung, Jawa Barat.
Sebelumnya, pada Kamis (25/08/2022), Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan juga menyebut pencairan bantuan sosial yang digabung per tiga bulan turut memicu kenaikan harga telur ayam.
Terlepas dari kabar gembira oleh Presiden Jokowi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali kabarnya akan menggelar pasar murah guna menanggulangi mahalnya harga telur. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News