Harga Telur Naik, Disperindag Bali Sebut Biang Keroknya

31 Agustus 2022 04:00

GenPI.co Bali - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Bali jabarkan biang kerok hingga bikin harga telur naik drastis baru-baru ini.

Menurut mereka, adanya kenaikan harga tersebut tak lepas dari imbas adanya kenaikan pula pada biaya pakan ternak atau produksi.

Sebagai informasi tambahan, beberapa minggu terakhir, harga telur ayam naik Rp 4.000 hingga Rp 5.000 per kilogram.

BACA JUGA:  Pariwisata Bali Gaet 9.000 Turis Tiap Hari, Pemprov Tak Puas

Saat ini, harga telur ayam rata-rata rata Rp 27.000 – Rp 29.000.

Kadisperindag Bali I Wayan Jarta mengatakan penyebab kenaikan harga telur ayam tersebut menjadi suatu hal tak terelakan.

BACA JUGA:  Nodai Bali! 6 Fakta Pembunuhan Gusti Mirah di Hutan Jembrana

"Harga pakan ternak di pasar tidak diatur secara khusus, harga mengikuti mekanisme pasar. Jika ada permasalahan tentang ketersediaan dan harga, diatur melalui keputusan Kementerian Perdagangan," kata I Wayan Jarta, Jumat (26/08/22).

Terkait isu penyebab kenaikan harga karena pemberian bantuan sosial berupa telur, Jarta membantah hal tersebut

BACA JUGA:  Bebas Penjara Jerinx SID Langgar Janji, Nora Alexandra Kesal

"Tidak. Menurut saya kebutuhan masyarakat akan telur atau demand tetap sama. Ketika bansos ada telurnya berarti mereka tidak membeli lagi telur di pasar, jadi sama saja," ujar Wayan Jarta.

Disperindag Bali langsung turun tangan setelah harga telur merangkak naik.

I Wayan Jarta mengatakan Disperindag Bali mulai mengadakan pasar murah untuk membantu ekonomi rakyat.

"Kami biasanya melaksanakan pasar murah menjelang hari besar dan hari raya," kata dia lagi.

Lebih lanjut, Disperindag menyatakan akan melakukan kerja sama dengan pengelola pasar dan distributor.

"Namun, khusus untuk naiknya beberapa harga bahan pokok, salah satunya telur, dinas kabupaten/kota mulai melaksanakan pasar murah bekerja sama dengan pengelola pasar dan distributor," ucap I Wayan Jarta.

Pemprov Bali juga akan menggelar pasar murah di Lapangan Niti Mandala Renon, Denpasar, pada Jumat (02/09/22) mendatang.

Terkait dengan kenaikan harga telur ayam di pasaran, Disperindag Bali tak dapat menghindari hal tersebut.

"Kalau untuk akar permasalahannya sebaiknya cari di dinas pertanian. Namun, kami memantau harga di pasar memang benar ada kenaikan harga beberapa minggu terakhir,” papar Wayan Jarta.

Disperindag Bali masih mencar celah agar biang kerok kenaikan biaya ternak tak terus-terusan membuat harga telur naik di pasaran. (lia/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI