GenPI.co Bali - Salah satu personel bernama Eka Rock beberkan tips yang terdengar naif sehingga bikin grup musik punk rock Superman Is Dead alias SID asli Bali langgeng bertahun-tahun.
Pernyataan ini disampaikan oleh sang musisi saat grup musiknya merayakan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-27 pada Kamis (18/08/22) lalu.
Bisa bertahan hingga dua dekade lebih tentu bukanlah suatu hal mudah yang dijalani oleh Eka Rock, Jerinx dan Bobby Kool.
Namun, Eka Rock bocorkan tips terkesan naif bahwa kesanggupan trio pemusik ini bisa bertahan karena alasan komitmen untuk bertahan atau tidak bubar sebagai sebuah band.
“Tips-tips kami untuk tetap bersama adalah tidak bubar. Jangan sampai bubar,” kata bassis Eka Rock, Jumat (19/08/22).
Drumer SID Jerinx menambahkan bahwa jawaban tersebut mungkin agak terdengar naif, tetapi untuk mencapai level ‘jangan sampai bubar’ memerlukan kompromi yang tinggi antarindividu.
Bagi ketiga personel SID, penting untuk memiliki sikap mengesampingkan ego pribadi serta menghormati satu sama lain sehingga personel SID tetap bersama dan tidak pernah gonti-ganti personel.
Beruntungnya, kata Jerinx, ketiganya jarang bertemu sejak tahun 2006, setelah merilis album “Black Market Love”.
Para personel jarang bertemu karena memiliki kehidupan pribadi masing-masing, seperti memiliki keluarga hingga menjalankan bisnis sendiri.
Menurut Jerinx, hal tersebut justru menjadi sesuatu yang baik bagi mereka untuk menjaga kekompakan band.
“Karena jika terlalu sering bertemu tiap hari itu ada yang namanya cabin fever, itu seperti kalau Anda terjebak dengan orang-orang yang sama selama beberapa bulan setiap hari, pasti akan ada perpecahan. Di SID, tidak pernah terjadi,” kata Jerinx.
Terlepas dari tips naif agar langgeng terus hingga 27 tahun, Superman Is Dead alias SID memutuskan untuk jadi band indie pasca usai dengan label Sony Music Indonesia. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News