Tolak Terminal LNG, Nelayan Intaran Pawai di Pantai Sanur

25 Agustus 2022 04:00

GenPI.co Bali - Gelombang penolakan terhadap wacana pembangunan Terminal LNG kembali dilakukan oleh kalangan warga Intaran. Baru-baru ini, nelayan setempat sampai lakukan pawai di pesisir Pantai Sanur, Denpasar, Bali.

Aksi solidaritas ini dilakukan oleh Sekeha Jukung Desa Adat Intaran pada hari Minggu (21/08/22) lalu.

Pawai mulai dari Pantai Matahari Terbit menuju Pantai Mertasari Sanur, sebagai bentuk respons sikap penolakan terhadap rencana pembangunan Terminal LNG di Sanur.

BACA JUGA:  Pacar Bikin Pria Kintamani Tewas, Postingan Facebook Misterius

Bendesa Adat Intaran I Gusti Agung Alit Kencana mengungkapkan bahwa sikap ini datang dari mereka yang memang kesehariannya beraktivitas di pesisir Sanur, yakni Sekeha Jukung dan Kelompok Nelayan Desa Adat Intaran, Sanur.

"Adanya wacana yang masih tetap menggunakan pesisir Sanur sebagai lokasi pembangunan Terminal LNG pastinya membuat mereka resah," ucap Jro Bendesa Alit Kencana, Minggu (21/08/22).

BACA JUGA:  Profil Umar Patek, Teroris Bom Bali Blasteran Indonesia-Arab

Menurut Alit Kencana, pembangunan tersebut akan berpotensi merusak ekosistem laut yang ada di pesisir Sanur.

Alit Kencana menjelaskan terdapat lima Sekeha Jukung dan tujuh Kelompok Nelayan yang berada di Desa Adat Intaran yang aktif beraktivitas di pesisir Sanur.

BACA JUGA:  Ferdy Sambo Menangis Pelecehan Istri? Hotman Paris Sebut Ini

Dengan adanya pembangunan Terminal LNG di kawasan Mangrove dan Pesisir Sanur, imbuh Alit Kencana, pasti akan sangat berdampak kepada mereka.

"Jadi, kami mendesak Gubernur Bali membatalkan pembangunan Terminal LNG di kawasan mangrove dan pesisir Sanur," katanya.

Direktur WALHI Bali Made Krisna Bokis Dinata yang turut dalam aksi menyebut ekosistem pesisir Sanur terancam dengan proyek LNG tersebut.

"Terumbu karang merupakan ekosistem yang sensitif, itu jelas pasti sangat berdampak," kata Made Krisna Bokis.

Menurutnya, jarak pengerukan atau alur kapal yang akan dibuat sangat dekat dengan terumbu karang yang ada di pesisir, yakni kurang dari 500 meter.

"Terumbu karang di pesisir Sanur memiliki fungsi sebagai barrier reef atau pelindung pesisir dari hantaman gelombang," papar Bokis.

Pawai kalangan nelayan di pesisir Pantai Sanur bukanlah aksi penolakan pertama kalinya. Tercatat, beberapa kali warga Desa Adat Intaran melakukan demo hingga persembahyangan bersama hanya agar Terminal LNG urung dibangun. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI