GenPI.co Bali - Jenderal Listyo Sigit Prabowo selaku Kepala Polisi Republik Indonesia (Kapolri) memberikan ultimatum baru-baru ini. Alhasil, semua pihak polisi seantero Indonesia, termasuk Bali tentunya wajib berbenah.
Diketahui, Jenderal Listyo mengeluarkan perintah tegas untuk kalangan Kapolda dan Kapoles di satuan wilayah masing-masing terkait kans lakukan kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Jika ada pihak kepolisian yang tersandung narkoba hingga perjudian, Jenderal Listyo tak segan-segan akan lakukan pencopotan.
Kapolri memerinci ultimatum yang perlu ditindak mulai dari peredaran narkotika, perjudian baik konvensional ataupun online dan pungutan liar (pungli).
Kemudian Ilegal minning, penyalahgunaan BBM dan LPG, sikap arogan hingga adanya keberpihakan anggota polisi dalam menangani permasalahan hukum di masyarakat.
Khusus untuk tindak pidana perjudian, jenderal bintang empat itu mengatakan telah mengeluarkan perintah sejak lama.
"Saya ulangi, yang namanya perjudian apakah itu judi darat, judi online, dan berbagai macam bentuk pelanggaran tindak pidana lainnya harus di tindak," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Jumat (19/08/22).
Mantan Kabareskrim Polri itu juga menegaskan bahwa ia tidak akan menoleransi bila ada pejabat Polri yang terlibat dalam tindak pidana tersebut.
"Saya tidak memberikan toleransi kalau masih ada kedapatan, pejabatnya saya copot, saya tidak peduli apakah itu Kapolres, apakah itu direktur, apakah itu Kapolda saya copot," kata Kapolri itu lagi.
Ia melanjutkan tindakan tegas ini juga berlaku di Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia.
"Demikian juga di Mabes, tolong untuk diperhatikan akan saya copot juga," kata Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mantan ajudan Presiden Jokowi ini minta kepada seluruh jajaran untuk memiliki komitmen yang sejalan dan selaras terkait dengan pemberantasan segala bentuk kejahatan yang meresahkan masyarakat.
Menurut dia, hal itu dilakukan guna menjaga muruah institusi Polri menjadi lebih baik dan meraih kembali kepercayaan publik kedepannya.
"Sekali lagi saya tanya kepada rekan-rekan, yang tidak sanggup angkat tangan. Kalau tidak ada berarti kalian semua, rekan-rekan semua, masih cinta institusi dan saya minta kembalikan kepercayaan masyarakat kepada Polri," bebernya.
Tingkat kepercayaan publik terhadap Polri menurun dengan adanya kasus penembakan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri Irjen Pol.
Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan pada awal Juli lalu.
Setelah pengungkapan pelaku dan penetapan tersangka pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, yang dilakukan oleh tersangka Ferdy Sambo, Bharada E, Bripka RR dan Kuat Ma'ruf, kini muncul dugaan adanya praktik suap dalam kasus tersebut.
Baru-baru ini beredar dokumen Kekaisaran Sambo dan Konsorsium 303 yang membekingi berbagai bisnis ilegal, salah satunya perjudian.
Lewat pernyataan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tersebut sontak sudah cukup memberikan 'tamparan' keras bagi semua jajaran kepolisian. Termasuk kalangan polisi di Bali agar terbebas dari berbagai macam tindakan kriminal. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News