Polisi Beber Penyebab Kompor Ngaben Gianyar Meledak, Apa?

23 Agustus 2022 21:00

GenPI.co Bali - Penyidik polisi melalui Satreskrim Polres Gianyar membeberkan dugaan sementara penyebab utama kompor upacara Ngaben massal yang meledak hingga sebabkan sembilan korban berjatuhan baru-baru ini.

Sebagaimana diketahui, penyelidikan ini bermula saat kompor khusus untuk kremasi secara adat Hindu setra (kuburan) Desa Adat Selat, Belega, Kecamatan Blahbatuh, Gumi Seni meletup secara mendadak pada Jumat lalu (19/08/22).

Polres Gianyar melibatkan Laboratorium Forensik Polda Bali untuk mengungkap peristiwa nahas yang menyebabkan sembilan orang menjadi korban, dua diantaranya bahkan tewas.

BACA JUGA:  SID Rilis Musik Terakhir Bareng Sony Music, Jerinx Sebut Ini

Belum diketahui pasti penyebab ledakan terjadi, yang ada baru sebatas dugaan oleh polisi.

Di tempat kejadian perkara (TKP) ditemukan tabung minyak dalam keadaan jebol di bagian bawah, sedangkan kompresor pendorong minyak yang menghubungkan tabung dan selang rusak terbakar.

BACA JUGA:  Kompor Mayat Ngaben Meledak Tewaskan 2 Orang, Kata Dokter?

“Untuk penyebab pasti terjadinya ledakan belum diketahui pasti, masih dalam tahap penyelidikan,” ujar Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto, Sabtu (20/08/22).

Namun, berdasarkan hasil olah TKP, kata Kombes Satake, kemungkinan ledakan disebabkan karena terjadinya arus balik udara dalam kompresor.

BACA JUGA:  Eka Wiryastuti & Wiratmaja Gigit Jari Imbas Jaksa KPK, Kok Bisa?

"Kemungkinan jarak selang antara tabung dan kompresor terlalu pendek sehingga terjadi panas pada tabung minyak dan meledak," kata dia.

Terhadap korban yang mengalami luka-luka tersebut, kata dia, kemungkinan posisi korban dekat dengan sumber ledakan.

Saat ini para korban telah mendapat perawatan di RSUD Sanjiwani dan sebagian di RSUP Prof Ngoerah Sanglah, Denpasar.

Insiden maut bermula pada Jumat (19/08/22) pukul 18.45 WITA saat digelar upacara Ngaben massal di Setra Desa Adat Belega, Blahbatuh, Gianyar.

Upacara Ngaben untuk membakar tulang belulang atau kerangka jenazah ini diikuti 14 kelompok dan 64 sawe.

Sekitar pukul 19.30 WITA, tabung minyak kompor jenazah tiba-tiba meledak di lokasi pembakaran Sawa kelompok Arya Tanmundur (pembakaran yang terakhir).
Tabung minyak berisi bahan bakar solar tiba-tiba meledak yang mengakibatkan terjadinya kebakaran dengan menimbulkan korban luka bakar, baik dari petugas kompor maupun semeton setempat yang berada di lokasi kejadian.

Menurut pemilik kompor I Made Suarta, ada tujuh kompor yang digunakan untuk upacara Ngaben massal, masing-masing berisi lima tabung dan satu unit kompresor.
Kompor minyaknya menggunakan bahan bakar solar, sedangkan kompresor memakai pertalite. Api baru dapat diatasi setelah tiga Unit mobil Pemadam Kebakaran kabupaten Gianyar membantu memadamkan api.

Para korban segera dilarikan ke RSUD Sanjiwani untuk mendapat perawatan.

Berikut daftar korban ledakan kompor jenazah saat upacara Ngaben massal di Setra Desa Adat Belaga, Blahbatuh, Gianyar: I Ketut Muliana, kedua jari tangan melepuh.

Ketut Adi Wiranata, tukang kompor sekujur tubuhnya melepuh dan luka pada kedua tangan.

I Gusti Nyoman Gede, mengalami siku tangan kiri luka. I Kadek Dwi Putra Jaya, tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh.

I Gusti Ngurah Pradita, 11, bocah mengalami luka melepuh pada bagian tubuh. Bagus Oscar, 34, tukang kompor mengalami luka melepuh sekujur tubuh.

I Gusti Made Budiarta, 50, mengalami luka melepuh pada sekujur tubuh. I Kadek Gian Pramana Putra,15, mengalami luka bakar sekujur tubuh. Gusti Ketut Wiriantara, 38, mengalami luka bakar ringan.

Terlepas dari fakta pemaparan penyebab utama terjadinya ledakan kompor Ngaben di Gianyar, Bali, polisi telah mengkonfirmasi adanya dua korban tewas dalam insiden ini. Adapun korban itu ialah Bagus Oscar dan Gian Pramana. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI