Kompor Ngaben Meledak di Gianyar: Ini Sosok 2 Korban Tewas

23 Agustus 2022 17:00

GenPI.co Bali - Kabar buruk kini menyertai tragedi kompor mayat untuk upacara Ngaben yang meledak di setra (kuburan) Desa Adat Selat, Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat lalu (19/08/22). Pasalnya dua orang telah berpulang.

Meninggalnya dua orang dalam rentang waktu berbeda tersebut telah dikonfirmasi langsung dari pihak RSUP Prof Ngoerah atau Sanglah, Denpasar.

Dua korban meninggal akibat ledakan kompor mayat Ngaben itu teridentifikasi bernama Bagus Oskar (34) dan I Kadek Gian Permana Putra (15).

BACA JUGA:  SID Rilis Musik Terakhir Bareng Sony Music, Jerinx Sebut Ini

Bagus Oskar adalah seorang tukang kompor. Korban mengalami luka melepuh sekujur tubuh.

I Kadek Gian Pramana Putra adalah warga setempat yang tengah mengikuti upacara Ngaben massal.

BACA JUGA:  Liga 1: Persib vs Bali United Debut Luis Milla, Suporter Heboh

Remaja tanggung ini meninggal dunia gegara mengalami luka bakar sekujur tubuh.

“Kedua korban meninggal. Korban pertama meninggal pukul 20.00 WITA Sabtu malam (20/08), satu lagi Minggu (21/08) pukul 07.12 WITA,” ujar Kabag Humas RSUP Prof Ngoerah, Dewa Ketut Kresna, di Denpasar, Minggu (21/08/22).

BACA JUGA:  Eka Wiryastuti & Wiratmaja Gigit Jari Imbas Jaksa KPK, Kok Bisa?

Sebelumnya, kedua korban dirawat di ruang ICU unit luka bakar RSUP Prof Ngoerah untuk distabilkan kondisinya terlebih dahulu.

Di antara enam pasien ledakan kompor saat Ngaben massal di Desa Adat Selat, Desa Belega, Gianyar, Jumat (19/08/22) malam yang dilarikan ke Denpasar, dua korban merupakan korban terparah.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, dua korban ledakan kompor di Gianyar dibawa ke rumah duka. Insiden maut bermula pada Jumat (19/08/22) pukul 18.45 WITA saat digelar upacara Ngaben massal di Setra Desa Adat Belega, Blahbatuh, Gianyar.

Upacara Ngaben massal untuk membakar tulang belulang atau kerangka jenazah ini diikuti 14 kelompok dan 64 sawe.

Sekitar pukul 19.30 WITA, tabung minyak kompor jenazah tiba-tiba meledak di lokasi pembakaran Sawa kelompok Arya Tanmundur (pembakaran yang terakhir).

Tabung minyak berisi bahan bakar solar tiba-tiba meledak yang mengakibatkan terjadinya kebakaran dengan menimbulkan korban luka bakar, baik dari petugas kompor maupun semeton setempat yang berada di lokasi kejadian.

Menurut pemilik kompor I Made Suarta, ada tujuh kompor yang digunakan untuk upacara Ngaben massal, masing-masing berisi lima tabung dan satu unit kompresor.

Kompor minyaknya menggunakan bahan bakar solar, sedangkan kompresor memakai pertalite.

Api baru dapat diatasi setelah tiga Unit mobil Pemadam Kebakaran kabupaten Gianyar membantu memadamkan api. Kendati demikian, tragedi kompor Ngaben meledak ini tetap memakan dua korban jiwa. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI