Kompor Mayat Ngaben Meledak Tewaskan 2 Orang, Kata Dokter?

23 Agustus 2022 08:00

GenPI.co Bali - Dokter menjelaskan soal tewasnya dua orang dalam insiden mengejutkan kompor mayat yang meledak saat upacara Ngaben di massal di setra (kuburan) Desa Adat Selat, Belega, Blahbatuh, Gianyar, Bali, Jumat (19/08/22).

Sebagaimana diketahui, kejadian yang bikin sembilan korban berjatuhan itu kini juga sebabkan kabar duka karena telan korban jiwa.

Dua orang yakni Bagus Oskar (34), dan I Kadek Gian Permana Putra (15) disebut telah berpulang dalam kejadian kompor mayat Ngaben meledak dadakan tersebut.

BACA JUGA:  Bos Judi Online Homestay Kuta Misterius, Nasib 9 Tersangka?

Dokter Staf Medis Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUP Prof Ngoerah Dr dr Agus Roy Rusly Hariantana Hamid yang sempat menangani korban ledakan kompor mayat mengungkap kondisi yang terjadi.

Menurutnya, ada enam korban ledakan yang dirujuk dari RSUD Sanjiwani, Gianyar.

BACA JUGA:  Profil Teco, Pelatih Bali United Bikin Sejarah 'Gila'

Dari enam pasien, kondisi dua korban tergolong berat. Bagus Oskar mengalami luka bakar 98 persen, sedangkan Kadek Gian Pramana Putra mencapai 94 persen.

"Untuk yang di ruang isolasi memang cukup berat, dua korban cukup berat karena ruas luka bakarnya lebih dari 90 persen,” ujar Dokter Roy Rusly di Denpasar.

BACA JUGA:  Gempa Bumi Magnitudo 5,8 Goncang Bali, Ini Kata BMKG

Empat korban lainnya dalam kondisi naik turun, tetapi cenderung masih stabil karena luka bakarnya kurang dari 80 persen.

Empat pasien lainnya adalah Ketut Adi Wiranata (32), I Gusti Made Budiarta (50), Kadek Dwi Putra Jaya (30), dan I Gusti Ngurah Pradita (11) yang sejak kemarin sudah sadarkan diri.

Dua pasien meninggal dunia sejak kemarin diberikan obat bius oleh tim unit luka bakar.

Dokter Roy Rusly menuturkan sebelumnya para pasien telah dibersihkan lukanya dengan tindakan eskarotomi setelah sempat ditangani terlebih dahulu di RSUD Sanjiwani.

Tindakan eskarotomi dilakukan dengan cara membuka jaringan mati yang menjerat dada, tangan dan kaki agar pasien dapat bernapas dengan baik.

Meski sudah dilakukan tindakan, Dokter Roy Rusly belum bisa memastikan kondisi pasien lantaran masih ada kesulitan dalam menstabilkan korban, bahkan dengan bantuan mesin sekalipun.

Kepada empat pasien yang masih sadar, Dokter Roy Rusly belum dapat memastikan kapan dapat diambil tindakan lanjutan.

Setelah dinyatakan meninggal dunia, dua korban ledakan kompor di Gianyar dibawa ke rumah duka. Insiden maut bermula pada Jumat (19/08/22) pukul 18.45 WITA saat digelar upacara Ngaben massal di Setra Desa Adat Belega, Blahbatuh, Gianyar.

Upacara Ngaben massal untuk membakar tulang belulang atau kerangka jenazah ini diikuti 14 kelompok dan 64 sawe.

Sekitar pukul 19.30 WITA, tabung minyak kompor jenazah tiba-tiba meledak di lokasi pembakaran Sawa kelompok Arya Tanmundur (pembakaran yang terakhir).

Tabung minyak berisi bahan bakar solar tiba-tiba meledak yang mengakibatkan terjadinya kebakaran dengan menimbulkan korban luka bakar, baik dari petugas kompor maupun semeton setempat yang berada di lokasi kejadian.

Dokter yang menangani korban berjatuhan imbas tragedi kompor mayat saat upacara Ngaben massal di Gianyar, Bali pun sempat kewalahan. Malangnya lagi, dua orang dilaporkan telah meninggal dunia imbas kejadian ini. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI