Napi Mahasiswi Peru Tewas di Rutan Polda Bali? Dokter Sebut Ini

22 Agustus 2022 10:00

GenPI.co Bali - Diagnosis dokter baru-baru ini membongkar sebab musabab kematian VVRDP (32) seorang mahasiswi cantik asal Peru sekaligus napi kasus narkoba yang tewas di Rutan Polda Bali.

Diketahui sebelumnya, VVRDP alami kondisi tubuh memburuk saat jadi tahanan di rumah tahanan usai tertangkap tangan mengkonsumsi narkotika.

Ironisnya lagi, ia sejatinya datang ke Pulau Dewata untuk berlibur, namun hari-hari bahagianya malah dihabiskan di balik jeruji besi.

BACA JUGA:  Bandara Ngurah Rai Bikin Gembira, Jutaan Penumpang Hilir Mudik

Malang nian nasib sang mahasiswi Peru yang malah meninggal pada Kamis lalu (11/08/22) sekitar pukul 15.15 WITA di RSUP Prof. Ngoerah (Sanglah), Denpasar, Bali.

"Korban berinisial VVRDP (32), seorang mahasiswi Peru yang sedang berlibur di Bali," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Stefanus Satake Bayu Setianto.

BACA JUGA:  Bule Cantik Sarjana Hukum Resign Kerja demi ke Bali, Hasilnya?

Menurut Kombes Satake, berdasarkan diagnosis dokter, cewek kelahiran Peruana tersebut mengalami kegagalan fungsi tubuh secara menyeluruh.

Akibat kegagalan fungsi tubuh, korban mengalami gangguan fungsi ginjal, hati serta susunan saraf sampai ke otak pasien.

BACA JUGA:  Makanan Kekinian Ada di Denpasar Bali, Coba Rice Burger Ini

Sebelum mengalami kegalan fungsi tubuh, VVRDP mengonsumsi obat-obatan yang bukan merupakan barang bukti sitaan pada Senin (08/08/22) malam pukul 23.30 WITA.

Korban setelah itu mengalami sakit perut dan muntah-muntah. Melihat kondisi korban yang lemas, petugas lalu menghantar korban ke RS Bhayangkara malam itu juga.

Namun, hingga pukul 05.00 WITA, Selasa (09/08/22) kondisinya belum stabil. Korban masih mengalami muntah-muntah, serta kejang.

Petugas piket kemudian merujuk korban ke RSUP Prof Ngoerah untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Di ruang IGD RSUP Prof Ngoerah, korban mendapatkan perawatan intensif mengingat kondisinya mengalami penurunan.

Pada pukul 13.30 WITA, korban diobservasi di ruang Intermediate untuk mendapatkan perawatan yang intensif.

“Korban saat itu mengeluh pusing, lemas dan menggigil. Korban memiliki riwayat depresi akut dan Skizofrenia,” ujar Kombes Satake.

Korban juga mengaku sering mengonsumsi obat sertraline, bupropion dan quetiapine.

Dua hari lebih menjalani perawatan di RSUP Prof Ngoerah, Bali, VVRDP akhirnya meninggal dunia, Kamis (11/08/22) lalu sekitar pukul 15.15 WITA. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI