Warga Bali Gigit Jari, Jokowi Sebut Harga BBM Naik Tanggal Ini

19 Agustus 2022 22:00

GenPI.co Bali - Luhut Binsar Pandjaitan selaku Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) bikin warga Bali gigit jari setelah menyebut Presiden Jokowi bakal umumkan harga BBM naik lagi.

Adapun pengumuman penting adanya kenaikan bahan bakar minyak disebutkan bakal terjadi pada minggu depan alias tanggal 27 Agustus 2022 mendatang.

Desas desus kenaikan harga tersebut jadi suatu hal tak terelakan diucapkan Luhut dalam acara Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin, Makassar, Sulawesi Selatan, yang dipantau secara daring dari Jakarta, Jumat (19/08/22).

BACA JUGA:  Bule Italia Tewas Misterius di Vila Bali, Istri Korban Histeris

Menurut dia, Presiden Jokowi telah mengindikasikan bahwa pemerintah tidak bisa terus mempertahankan harga solar dan pertalite di harga saat ini.

"Itu modelling ekonominya saya kira sudah dibuat, nanti mungkin minggu depan Presiden akan mengumumkan mengenai apa, bagaimana, mengenai kenaikan harga ini," kata Luhut, Jumat (19/08/22).

BACA JUGA:  Hore! Polisi Bali Dor Penjambret Sanur Resahkan Turis, Hasilnya?

Tak heran ia pun menyatakan semua provinsi di Indonesia, termasuk warga Bali tentunya mesti siap akan naiknya harga BBM.

"Jadi Presiden sudah mengindikasikan tidak mungkin kita pertahankan terus demikian, karena kita harga BBM termurah se-kawasan ini. Kita jauh lebih murah dari yang lain dan itu beban terlalu besar kepada APBN kita," katanya.

BACA JUGA:  Profil Andrew Garfield, Si Spiderman Viral Liburan di Bali

Luhut mengakui Indonesia sudah cukup baik menjaga laju inflasi di level yang terkendali saat ini.

Inflasi Indonesia pada Juli 2022 tercatat sebesar 4,94 persen secara tahunan (year-on-year/yoy).

Inflasi Indonesia masih lebih rendah dari sejumlah negara lain seperti Amerika Serikat yang mencapai 8,5 persen; Uni Eropa sebesar 8,9 persen, bahkan Turki sudah mencapai 79,6 persen.

Namun, capaian inflasi ini melebihi dari batas atas sasaran tiga persen plus minus satu persen.

Luhut pun telah meminta timnya untuk membuat modelling kenaikan inflasi. Menurut dia, meski saat ini masih tergolong terkendali, laju inflasi akan sangat bergantung pada kenaikan solar dan pertalite yang masih disubsidi pemerintah.

Ia pun meminta masyarakat untuk bersiap untuk kemungkinan adanya kenaikan harga BBM. Pasalnya, pemerintah juga harus menekan terus meningkatnya beban subsidi di APBN.

"Karena bagaimanapun, tidak bisa kita pertahankan demikian. Jadi tadi, mengurangi pressure (tekanan) ke kita karena harga crude oil (minyak mentah) naik, itu kita harus siap-siap," pintanya.

Luhut mengungkapkan, kenaikan harga pertalite dan solar menjadi satu dari sejumlah strategi untuk bisa menekan beban subsidi, selain pengurangan mobil-mobil berbahan bakar fosil dengan kendaraan listrik, dan implementasi B40.

"Subsidi kita kemarin Rp502 triliun, kita berharap kita bisa tekan ke bawah, dengan mobil listrik, kemudian B40, serta menaikkan harga pertalite yang kita subsidi cukup banyak dengan solar," katanya.

Kabar Luhut bahwasannya Presiden Jokowi bakal menaikkan harga BBM tentu saja bakal membuat warga Bali merasa ketar-ketir. Pasalnya, hal ini bisa berpotensi menaikkan harga kebutuhan pokok pula sebagai efek domino kelak. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI