Wagub Cok Ace: Warga Lokal Kuasai Pariwisata Bali Cuma Sebegini

20 Agustus 2022 07:00

GenPI.co Bali - Wakil Gubernur (Wagub) Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati alias Cok Ace menyebut jumlah warga lokal yang memiliki industri pariwisata Bali hanya berkisar 20 persen saja baru-baru ini.

Jumlah yang terkesan kecil ini sempat dicemaskan tandem Gubernur I Wayan Koster tersebut mengingat industri pariwisata merupakan penunjang utama ekonomi daerah.

Ia pun tak berdalih angka yang terkesan kurang memuaskan ini bisa membuat pergeseran warga asli Bali selaku penduduk asli di tengah pembangunan masif pariwisata daerah.

BACA JUGA:  Profil Andrew Garfield, Si Spiderman Viral Liburan di Bali

Guru Besar Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar ini menyebut hanya sekitar 20 persen industri pariwisata yang ada di Bali ini dimiliki oleh orang asli daerah.

Selebihnya merupakan investasi pengusaha luar Bali, baik investor nasional maupun luar negeri yang membangun beragam sarana akomodasi wisata.

BACA JUGA:  Ingin Awet Muda Pakai Obat Alami? Cukup Minum Jus Delima

Wagub Cok Ace mengkhawatirkan tergerusnya kepemilikan akomodasi wisata di Bali pascapandemi Covid-19 saat berbicara di depan stakeholder BPR Kanti.

"Saat Covid-19 melanda Bali pada Maret 2020, kita berpikir akan selesai dalam waktu tiga bulan," ujar pejabat bergelar profesor ini, Rabu (17/08/22).

BACA JUGA:  Meriahkan Kemerdekaan RI, BRI Bantu UMKM dalam Acara Ini

Imbasnya, lanjut Cok Ace, para pengusaha mati-matian mempertahankan aset dan karyawan agar tidak terjadi PHK massal.

"Sehingga modal habis untuk mengelola tenaga kerja," ucap mantan Bupati Kabupaten Gianyar periode 2008-2013 ini.

Di masa pemulihan ini, Cok Ace menyerukan kepada para pelaku sektor keuangan terutama perbankan untuk memberi atensi serius kepada pengusaha-pengusaha lokal Bali ini.

Perhatian konkret yang paling dibutuhkan tentu saja bantuan kucuran pinjaman lunak untuk memulihkan usaha akomodasi pariwisata mereka.

Salah satu Penglingsir Puri Ubud ini pun menegaskan bahwa atensi serius itu sebagai upaya untuk menyelamatkan 20 persen industri pariwisata yang dimiliki orang lokal Bali itu.

"Jika ini habis, maka pola pembangunan pariwisata Bali yang berbasis budaya akan bergeser. Ini yang kami khawatirkan," tutur Wagub Cok Ace.

Dampaknya panjang, salah satunya mempengaruhi kunjungan turis ke Bali.

Khusus bantuan pinjaman dari BPR, tandas Ketua PHRI Bali ini, agar tidak hanya terintegrasi, tetapi juga harus didukung dengan soft loan.

Menurut Wakil Gubernur Bali ini perlu mendapatkan atensi yang serius dari sektor keuangan khususnya yang menggantungkan pinjaman dari BPR agar tidak hanya terintegrasi, tetapi juga harus didukung dengan soft loan.

“Bagaimanapun teman-teman kita yang 20 persen ini agar survive. Beri mereka kesempatan dalam tiga tahun ke depan untuk mengembalikan usahanya,” papar Wagub Cok Ace.

Pernyataan Wagub Cok Ace ini pun cukup masuk akal. Pasalnya, makin minimnya warga lokal yang memiliki pariwisata Bali bakal membuat kehadian investor asing akan jadi hal tak terelakan. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI