GenPI.co Bali - Permasalahan fatal dengan suatu penginapan di Sanur bikin jurnalis Jerman sekaligus mantan marinir bernama inisial AA ditendang dari Bali oleh pihak imigrasi baru-baru ini.
AA yang juga memiliki kewarganegaraan Rusia tak berkutik ketika urung mampu membayar biaya sewa guesthouse selama bulan Juli 2022 lalu.
Cukup mengejutkan, mengingat pria berusia 39 tahun ini telah menetap di Pulau Seribu Pura sejak tahun 2021 lalu.
Adapun pengusiran terhadap jurnalis Jerman ini dilaporkan oleh pihak Imigrasi Bali buntut dari laporan pemilik penginapan.
Ya, sang pemilik guesthouse di Sanur merasa resah bahwasannya AA ogah membayar biaya sewa. Alhasil, ia pun minta bantuan pihak kepolisian setempat.
Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kemenkumham, Anggiat Napitulu memaparkan bagaimana kronologi kejadian perseteruan antara AA dan sang pemilik penginapan.
"Berdasarkan pengakuannya, AA ogah membayar karena merasa tak dapat fasilitas seperti yang diinginkan selama tinggal di sana," kata Anggiat, Selasa (09/08/22) dikutip The Bali Sun.
Geram dengan tingkah polah sang bule, pemilik tempat menginap pun langsung meminta polisi untuk menahan sang jurnalis lepas tersebut.
Tak berhenti sampai disitu saja, AA kemudian diserahkan ke kantor Imigrasi Denpasar untuk dilakukan pemeriksaan.
Lantas diketahui fakta bahwa eks marinir Negeri Panzer itu tiba di Indonesia pada 23 April 2021 menggunakan visa sosial selama 60 hari.
Visanya tersebut ternyata sudah habis tenggat waktu pada bulan Juli 2022 lalu, sehingga ia wajib dideportasi dari Pulau Seribu Pura.
Alasan pengusiran jurnalis sekaligus mantan marinir Jerman itu diakui Imigrasi Bali gegara melanggar aturan izin tinggal. Ia pun dipulangkan menggunakan maskapai KLM Royal Dutch Airlines via Bandara Ngurah Rai. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News