Warga Bali Waspada! Pandemi Covid-19 Masih Ada, Angkanya?

08 Agustus 2022 07:00

GenPI.co Bali - Warga Bali sudah sepatutnya waspada gegara pandemi Covid-19 masih ada dan terkesan cukup berbahaya. Sebegini angka kasusnya per hari Minggu (07/08/22).

Berdasarkan laporan Satuan Petugas (Satgas) virus mematikan asal Wuhan, China tersebut, kasus baru yang terjadi di Pulau Dewata mencapai 161 kasus.

Bali berada di peringkat kelima nasional di bawah Jakarta yang melaporkan penambahan 1.824 kasus, Jawa Barat 752 kasus, Banten 640 kasus dan Jawa Timur 250 kasus.

BACA JUGA:  Rancang PAD Rp3 Triliun, Pemkab Badung Punya Target Ambisius?

Secara garis besar, kasus terkonfirmasi positif itu menambah jumlah kasus harian nasional Covid-19 mencapai 4.279 kasus.

Total kasus terkonfirmasi positif sejak Maret 2020 berjumlah 6.244.978 orang.

BACA JUGA:  Psikopat Penyiksa Bocah Denpasar Mati Kutu, KPPAD Beber Fakta Ini

Pasien sembuh Covid-19 harian terbanyak dilaporkan di Provinsi DKI Jakarta 3.004 orang, Jawa Barat 593 orang, Banten 406 orang, Jawa Timur 386 orang, dan Bali 138 orang.

Secara nasional angka kesembuhan harian bertambah 5.016 orang, sehingga total mencapai 6.073.738 orang.

BACA JUGA:  Perhatian Warga Bali! TPA Suwung Denpasar Ditutup Tanggal Ini

Penambahan kasus meninggal tercatat sebanyak 13 orang, yakni di Provinsi DKI Jakarta lima orang.

Di Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Sumatera Utara, dan Sulawesi Selatan masing-masing satu orang, sehingga total mencapai 157.095 orang.

Satgas Covid-19 mencatat jumlah kasus aktif yang masih menjalani perawatan dan isolasi mandiri pada hari ini sebanyak 50.145 kasus, turun 750 orang dibandingkan hari sebelumnya (06/08/22).

Selain itu terdapat pula 4.160 orang yang masuk dalam kategori suspek.

Tingkat positif atau positivity rate spesimen harian adalah 11,06 persen dan untuk tingkat positivity rate orang harian adalah 11,87 persen.

Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Tri Yunis Miko Wahyono menyoroti pentingnya kepedulian akan kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan.

Kepatuhan ini untuk mengantisipasi potensi penularan Covid-19 saat pemerintah memperpanjang masa pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).

"Yang pertama melakukan surveilans dengan baik. Yang kedua kepedulian terhadap protokol kesehatan jangan berkurang," kata Miko.

Ketika kepedulian terhadap protokol kesehatan berkurang, potensi penularan akan terjadi.

Adanya ratusan kasus baru tentu jadi sinyal waspada agar warga Bali tetap sadar pentingnya prokes guna menghindari penyebaran Covid-19 yang bisa berdampak pada sektor pariwisata kelak. (Ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI