GenPI.co Bali - Berbagai pilihan vaksin tersedia bagi kalangan tenaga kesehatan (nakes) di Bali yang bakal dapat jatah vaksinasi booster dosis kedua dalam waktu dekat.
Proses suntik antivirus penguat lanjutan guna melawan Covid-19 ini sendiri telah diwacanakan oleh Kementerian Kesehatan Kemenkes RI secara nasioal.
Eksekusi vaksinasi booster dosis kedua berlangsung sejak Jumat (29/07/22) lalu.
Khusus untuk di Bali, vaksinasi booster dosis kedua masih dalam proses dan hanya diperuntukkan untuk tenaga kesehatan (nakes).
Di Bali, yang sudah menjalani vaksinasi booster dosis kedua adalah tenaga kesehatan RS Bali Mandara.
"Rumah Sakit Bali Mandara sudah mulai sejak Jumat (29/07/22). Beberapa fasilitas kesehatan masih menyusun jadwal secara bergiliran, biar tidak mengganggu pelayanan kepada pasien," kata dr I Nyoman Gede Anom, Minggu (31/07/22).
Kadiskes Bali mengaku sudah mengimbau semua fasilitas kesehatan agar melakukan booster untuk para tenaga kesehatannya.
“Jadwal pelaksanaan menjadi kewenangan masing-masing agar tidak sampai menghalangi pelayanan kepada pasien,” ujar Kadiskes.
Adapun jenis vaksin yang dapat digunakan para nakes di suntikan keempatnya ini tergantung pada jenis vaksin booster yang terdahulu.
Apabila pada booster pertama menggunakan vaksin jenis Sinovac, maka kini dapat menggunakan jenis Astra Zeneca, Pfizer, Moderna, Sinopharm, dan Sinovac.
Apabila yang terdahulu Astra Zeneca maka dapat menggunakan Moderna, Pfizer, dan Astra Zeneca.
Untuk Pfizer pada booster pertama maka saat ini dapat menggunakan Pfizer, Moderna, dan Astra Zeneca.
Sedangkan bagi yang terdahulu menggunakan Moderna dan Sinopharm maka hanya dapat menggunakan jenis yang sama pada vaksin penguat kedua ini.
Kapan jadwal untuk masyarakat umum?
“Menunggu informasi lebih lanjut dari pemerintah pusat melalui Kementerian Kesehatan RI,” ucap Kadiskes Bali.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Bali, sebanyak 46.555 atau sekitar 126.36 persen tenaga kesehatan di Pulau Dewata telah mendapat suntikan booster pertama.
Vaksinasi booster dosis pertama untuk masyarakat umum telah menjangkau sekitar 2.044.700 orang dengan persentase 75 persen.
"Angka 75 persen ini kesepakatan kami dengan Kabupaten/Kota se-Bali, sesuai tambahan sasaran dari Kementerian Kesehatan sekitar 100 ribuan artinya 71,42 persen," papar dr Gede Anom. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News