Bukan Pariwisata, Pastika Desak Warga Bali Beralih ke Pertanian

02 Agustus 2022 11:00

GenPI.co Bali - Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) sekaligus eks Gubernur Made Mangku Pastika mendesak warga Bali untuk beralih ke pertanian ketimbang terus berkutat pada pariwisata baru-baru ini.

Menurut dia, sektor yang erat kaitannya dengan agraris bisa jadi kunci penting masyarakat di Pulau Dewata untuk hidup sejahtera.

Tak heran, gegara ini pula mantan Gubernur Bali itu meminta pemerintah untuk menyalurkan subsidi mesin ini untuk membantu tenaga manusia bekerja di sektor pertanian.

BACA JUGA:  Heboh Demo di Renon Bali, Ini 24 Tuntutan Mahasiswa Papua

Dengan subsidi mesin, para petani Pulau Seribu Pura punya modal untuk meningkatkan kinerja demi meningkatkan kesejahteraan mereka.

Harapan itu dilontarkan Made Mangku Pastika saat mengunjungi unit Sistem Pertanian Terintegrasi (Simantri) 742 di Kabupaten Gianyar.

BACA JUGA:  Profil Tokoh: Balawan Si Tangan Ajaib, Gitaris Bali Diakui Dunia

Simantri 742 Manu Sejahtera yang terletak di Desa Keramas, Gianyar, itu beberapa tahun lalu merupakan satu dari 800 gabungan kelompok petani (gapoktan) di Provinsi Bali yang mendapat bantuan program Simantri dari Pemprov Bali.

"Kunjungan saya ke sini ingin mengetahui perkembangan Simantri yang dekat kota itu seperti apa? Ternyata sapinya masih bagus-bagus," ucap Pastika, Minggu (24/07/22).

BACA JUGA:  Liga 1: 4 Pemain Bali United Waspada, Teco Permak Lini Belakang

Menurut Mangku Pastika, daya tarik dari sektor luar pertanian tinggi, sehingga banyak petani yang beralih profesi.

Seperti halnya di Simantri 742 yang anggotanya tinggal tujuh orang, dari semula 20 orang.

Kondisi ini menyebabkan mereka kesulitan untuk memelihara sapi dan mengolah kotoran ternak menjadi pupuk organik.

"Hasil utama dari ternak sapi di Simantri ini sebenarnya kotoran dan urine yang dapat diolah menjadi pupuk organik dan biourine. Kalau nanti sapinya beranak itu sebagai bonus," ujarnya.

Menurut Pastika, jika petani dibantu subsidi mesin untuk membantu kekurangan tenaga manusia di sektor pertanian, maka mereka bisa memperoleh penghasilan yang cukup.

"Dengan penghasilan yang cukup, pasti akan semakin banyak orang yang tertarik menjadi petani. Apalagi dalam kondisi pandemi saat ini, jika mau bertahan hidup harus mau jadi petani," ucapnya.

Ketua Simantri 742 Manu Sejahtera Agung Indra mengatakan sapi di kelompoknya terus berkembang, meski diakui sebagian anggotanya ada yang tidak aktif.

Kondisi ini berpengaruh bagi kelompok petani, terutama dalam penyediaan pakan dan pengolahan kotoran menjadi pupuk organik.

"Kami sangat membutuhkan alat pencacah sehingga bisa lebih mudah dan cepat dalam pemberian pakan sapi dan mengolah pupuk," ujarnya.

Agung Indra mengatakan sebelum pandemi, pupuk hasil Simantri cukup laku karena dipasok ke hotel-hotel, selain dimanfaatkan anggota kelompok.

Namun, kini banyak hotel tidak beroperasi, sehingga kotoran ternak menjadi tidak tersalurkan.

Anggota DPD Made Mangku Pastika percaya dengan peningkatan kinerja sektor pertanian juga tak kalah berguna tingkatkan ekonomi warga Bali yang sempat terpaku dengan pariwisata semata. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI