GenPI.co Bali - Kawasan Renon, Kota Denpasar, Bali pada Jumat (29/07/22) lalu sempat alami hilang sinyal berjam-jam. Biang keladinya ternyata ialah pihak polisi yang lakukan jamming ponsel imbas demo Mahasiswa Papua.
Kondisi 'blackout' komunikasi ini dilakukan aparat keamanan guna menjaga situasi kondusif unjuk rasa yang dilakukan kalangan warga Bumi Cendrawasih tergabung dalam wadah Petisi Rakyat Papua (PRP).
Aksi pengacakan sinyal seluler semua operator ini diberlakukan seantero Renon hingga 4 jam lebih.
Baik massa demonstrasi, aparat gabungan hingga awak media yang berada di lokasi aksi demo merasakan imbas jamming sejak di kawasan Lapangan Bajra Sandhi, Renon.
Pengacakan sinyal seluler makin kuat hingga blackout signal alias hilang sinyal sama sekali mulai diterapkan saat massa PRP Bali bergerak menuju Bundaran Hang Tuah Renon.
Pantauan JPNN.com, tak ada satu pun jaringan operator seluler yang berfungsi saat massa menggelar aksi di depan Plaza Renon, Denpasar.
Sejumlah sumber di lapangan menyebutkan, jamming sinyal ponsel ini dilakukan untuk menghindari adanya live streaming oleh massa aksi.
Selama ini massa Papua, baik PRP Bali maupun Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Bali memang kerap menayangkan live streaming dalam setiap aksi unjuk rasanya.
Live streaming itu sendiri terkadang bakal membuat situasi sulit terkendali di sana apa lagi dengan luapan massa yang bisa picu bentrokan dengan sekitarnya.
Terlepas dari aksi polisi Bali lakukan jamming ponsel, demo mahasiswa Papua di Renon, Denpasar mendapat penolakan dari ormas Patriot Garuda Nusantara (PGN). (gie/jpnn)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News