Profil: Gede Ngoerah, Pahlawan yang Bikin RSUP Sanglah Ganti Nama

30 Juli 2022 18:00

GenPI.co Bali - Berikut profil tokoh sosok pahlawan I Goesti Ngoerah (IGN) Gede Ngoerah yang bakal bikin Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali berganti nama.

Sebagaimana diketahui, salah satu rumah sakit terbesar di Pulau Dewata bakal mengganti namanya sesuai dengan keputusan pemerintah daerah (Pemda).

Melalui izin Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin, rumah sakit terbesar di Pulau Seribu Pura itu akan berganti nama jadi RSUP IGN Gede Ngoerah.

BACA JUGA:  Profil Wisnu Bawa Tenaya, Eks Pangdam Udayana Jabat Ketum PHDI

"Gubernur Bali mengusulkan ke Kemenkes agar nama RSUP Sanglah diubah menjadi RSUP IGN Gede Ngoerah, dan disetujui oleh Menteri Kesehatan," kata Kadinkes Bali Dr dr I Nyoman Gede Anom di Denpasar.

Wacana perubahan nama RS tersebut sejatinya sudah muncul sejak tahun 2000-an silam setelah ada beberapa situs yang mengatakan bakal ada perombakan.

BACA JUGA:  Profil Ni Made Laura Theux, Artis Cantik Blasteran Bali-Prancis

Ya, malahan RSUP Sanglah kabarnya bakal berganti nama jadi almarhum AA Made Jelantik.

Namun beberapa kalangan tak setuju karena dulunya tokoh penting ini dekat dengan bangsa Belanda yang asempat menjajah Indonesia 3,5 abad lamanya.

BACA JUGA:  Profil Dita Karang, Idol Secret Number Keturunan Raja di Bali

Nah, kemudian tercetuslah nama IGN Gede Ngoerah yang akhirnya, menurut Kadinkes Gede Anom akan jadi nama RSUP Sanglah yang selanjutnya usai dapat mandat dari Gubernur I Wayan Koster.

Melihat namanya bakal dikenang di RS pusat Pulau Dewata, sosok almarhum pahlawan ini pun terbilang bukanlah orang sembarangan.

Lahir pada 31 Maret 1923 silam, IGN Gede Ngoerah merupakan dokter, guru besar Universitas Udayana pada bidang ilmu Kedokteran sekaligus mantan rektor UNUD ketiga.

Masa baktinya sebagai rektor dimulai dari tahun 1968 sampai dengan tahun 1977. Jabatan terakhirnya adalah pegawai utama/guru besar – gol. IV/e.

Ngoerah sendiri juga dikenal khalayak umum masyarakat Bali sebagai tokoh perjuangan di masa pra-kemerdekaan Indonesia.

Mengutip dari berbagai sumber, kabar tersebut secara lengkap dituliskan dalam buku Prof. dr. I Goesti Ngoerah Gde Ngoerah, Sebuah Biografi Pendidikan yang ditulis oleh Tim Fakultas Sastra Universitas Udayana.

Menurut Direktorat Sejarah dan Nilai Tradisional, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, tokoh Ngoerah adalah seorang yang pada masa hidupnya, begitu menentang penjajahan di Indonesia, khususnya Pulau Para Dewa.

Uniknya, IGN Gede Ngoerah tak lahir dalam lingkungan keluarga dokter melainkan keluarga yang ruang lingkupnya tak bisa lepas dari kesenian.

Ayah beliau adalah I Goesti Made Oka (Seniman Ukir & Patung di Denpasar, ikut berjuang pada perang / Puputan Badung 1906) dan ibu I Goesti Putu Rai.

Sedangkan kakeknya I Goesti Made Gede adalah seniman besar di Denpasar sekaligus pimpinan pasukan meriam Kerajaan Badung saat Puputan Badung 1906. Kakak sepupunya adalah Ida Cokorda Pemecutan X (Alm).

Dari darah ayah dan kakeknya saja sudah cukup memperlihatkan tokoh penting yang meninggal pada 18 September 2001 silam ini sebagai pahlawan yang dielu-elukan di Pulau Dewata.

Prof. Ngoerah, demikian biasanya ia disebut, merupakan Anggota Pejuang Prapatan 10 Jakarta yaitu kelompok mahasiswa pejuang yang bermarkas di asrama Jalan Prapatan 10 Jakarta.

Pada masa perjuangan, dia juga sebagai dokter bedah unit Palang Merah di Jakarta dan Purwakarta (Jawa Barat).

Sosok almarhum sendiri juga memiliki seorang istri bernama I Goesti Ayu Oka Arwati. Keduanya lantas memiliki momongan yang tak jauh-jauh juga dari bidang kedokteran.

Sebut saja dr. A.A.B.N. Nuartha, Sp.S(K), dr. A.A.A. Agung Kusuma Wardhani, Sp.KJ, dr. A.A.A. Mas Ranidewi, Sp.THT, Ir. A.A. Susruta Ngurah Putra, Ir. A.A.A. Oka Saraswati, MT, dr. A.A.A. Putri Laksmidewi, Sp.S, A.A.N.

Selain itu ada juga yang berprofesi sebagai akademisi dan ahli bidang teknik seperti Ananda Kusuma, BE (HONS), M.Eng,PhD, dan A.A.N. Adhi Ardhana, ST.

Profil tokoh IGN Gede Ngoerah sendiri kian lengkap setelah jasa sang pahlawan ini merintis dan mengembangkan Bagian Kebidanan yang merupakan cikal bakal Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali. (*)

Pendidikan

Volks School, Denpasar (1928-1929)
Hollands Inlandsche School (HIS), Denpasar (1929-1936)
Meer Uitgebreide Lager Onderwijs (MULO), Yogyakarta (1936-1939)
Nederlands Indisch Artsen School (NIAS), Surabaya (1939-1942)
Ika Daigaku, Jakarta (1943-1945)
Perguruan Tinggi Kedokteran Republik Indonesia, Jakarta (1945-1948): Dokter umum Indonesia Angkatan pertama
Bagian Neurologi – Psikiatri FK UI, Jakarta (1949-1952): Spesialis 20 Oktober 1952
Bagian Bedah FK UI 1 tahun (1952)
Pada tahun 1967, ia menjadi guru besar pertama yang dikukuhkan di Universitas Udayana.

Jabatan

Dokter Kantor Wilayah Badung dan Distrik Marga pada Dinas Kesehatan Daerah Bali (terhitung 2 Mei 1952 dimulai April 1953-1959).
Dokter Rumah Sakit Umum Wangaya (1953-1988).
Kepala Rumah Sakit Umum Wangaya (1 Maret 1959 – 1965/1968) (menggantikan dr. Angsar) dengan merangkap tugas di Bagian Kebidanan – Kandungan RSUP Sanglah – Denpasar.
Kepala Bagian Saraf dan Jiwa (Neuropsikiatri) selanjutnya Bagian Saraf (Neurologi) RSU Wangaya (1 Maret 1959 – 1 Agustus 1988), selanjutnya pindah ke RSUP Sanglah.
Kepala Bagian Saraf dan Jiwa (Neuropsikiatri) selanjutnya Bagian Saraf (Neurologi) FK UNUD (1963/1966-1988), yang selanjutnya pindah ke RSUP Sanglah.
Ketua Penguji & Penguji Pendidikan Bidan di RSU Wangaya dan RSUP Sanglah (1953-1965).
Dokter Kepresidenan Presiden Soekarno di Bali (hanya satu dokter) (Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah, sebuah Biografi Pendidikan, 1998, hal.94-95) (kesaksian Nyonya dokter Nuridja, Singaraja)
Wakil Ketua Badan Perguruan Tinggi untuk Pendirian Universitas Udayana (tahun 1961) (Ketua : Ir. IB. Oka dari Dinas PU Bali).
Ketua Panitia Persiapan Pendirian Universitas Udayana termasuk Ketua Panitia Persiapan FK/Fakultas Kedokteran dengan SK Menteri Perguruan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) No. 4, 1962 (15 Januari 1962) (Sebuah Biografi Pendidikan hal 99, 110).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana (30 Januari 1965-1967).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Udayana masa jabatan kedua (Januari 1967-1968).
Rektor Universitas Udayana (29 September 1968 – 15 Nopember 1973).
Rektor Universitas Udayana untuk masa jabatan kedua (15 Nopember 1973 – 22 Desember 1977).
Ketua Panitia Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara Republik Indonesia Daerah Bali (SK Pimpinan MPRS – RI No. 193/B/1968).
Sesepuh Dokter Spesialis Saraf & Jiwa (Neuropsikiatri) di Bali.
Penglingsir Puri Gerenceng – Pemecutan, Denpasar (1992-2001).

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI