Bawa Peran Ibu-ibu, BNPT Bicara Terorisme di UNUD Bali, Ada Apa?

26 Juli 2022 08:00

GenPI.co Bali - Kepala Sub Direktorat Kerjasama Asia Pasifik-Afrika Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Letnan Kolonel Harianto membawa peran ibu-ibu dalam suatu acara di Kampus Universitas Udayana (UNUD) Bali baru-baru ini.

Perihal radikalisme masih menjadi isu yang mengancam ketentraman masyarakat di Indonesia, khususnya di Pulau Dewata gegara tragedi Bom Bali 1 dan 2 beberapa tahun silam.

Paham radikal dan ekstremisme sering kali menjadi pemicu aksi terorisme yang melibatkan dan mengorbankan banyak orang.

BACA JUGA:  Bule Mesir Dideportasi Imigrasi Denpasar Bali, Apa Dosanya?

Gegara itulah, Kepala Sub Direktorat Kerjasama Asia Pasifik-Afrika BNPT, Letnan Kolonel Harianto mewanti-wanti 100 ibu-ibu yang hadir di Gedung Pascasarjana UNUD pentingnya nilai-nilai luhur pendidikan dalam keluarga.

"Hasil survei menunjukkan faktor yang paling efektif dalam mengurangi potensi paham radikalisme terorisme adalah pengontrolan sosial media, internalisasi kearifan lokal, perilaku kontra radikal dan pola pendidikan anak," katanya, Sabtu (23/07/22).

BACA JUGA:  Soal Izin, Pemprov Bali Ancam Atlas Beach Fest Milik Hotman Paris

Letkol Harianto berharap perempuan bisa menjadi penyaring awal untuk mendeteksi setiap kejanggalan yang ditemukan dalam kehidupan anak-anak dalam keluarga masing-masing.

“Perempuan memiliki posisi yang sangat vital dalam kehidupan keluarga, bahkan masyarakat secara luas. Seorang perempuan sangat memungkinkan untuk menjadi partner agen transformasi pemahaman ajaran agama kepada anak-anaknya,” ujarnya.

BACA JUGA:  Bali Bergoyang, BMKG: Gempa Bumi Guncang Wilayah Selatan

Perwira TNI mengatakan perempuan menjadi tombak pertama dan utama dalam pendidikan anak.

Hal ini menjadi isu penting dan mendesak, mengingat karakter anak ditentukan oleh pola pendidikan dalam keluarga.

Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Bali I Gusti Agung Ngurah Sudarsana mengajak ibu rumah tangga melihat persoalan radikalisme dan ekstremisme menjadi salah satu bagian dalam pendidikan dalam lingkungan keluarga.

“Kami berharap cara ini bisa mendorong masyarakat, khususnya perempuan untuk lebih bijaksana dalam memahami kondisi terkini dan fakta yang berkembang di lingkungan sekitar,” kata I Gusti Agung Ngurah Sudarsana.

Berdasarkan evaluasi Center for Strategic and International Studies (CSIS) terdapat 61 kasus terorisme mulai tanggal 1 Januari sampai 31 Agustus 2020.

Global Terrorism Index 2020 mencatat lebih dari 96 persen kematian akibat terorisme pada tahun 2019 terjadi di negara-negara yang sudah mengalami konflik bersenjata.

BNPT sendiri melihat perempuan menjadi kelompok yang rentan dalam ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme.

Selama masa Pandemi Covid-19, kelompok ekstremis memanfaatkan media sosial dan platform online lainnya untuk melakukan radikalisasi masyarakat.

Letnal Kolonel Harianto selaku perwakilan dari BNPT sendiri meyakini peran ibu-ibu yang hadir di Kampus UNUD Bali bisa turut membantu mengurangi paham radikalisme di kalangan mahasiswa. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI