Pasangan Kumpul Kebo Aniaya Bocah, Kapolresta Denpasar Geram

26 Juli 2022 00:00

GenPI.co Bali - Dua Pelaku kasus penganiayaan seorang bocah terlantar di Sidakarya sekaligus pasangan kumpul kebo Yohanes Paulus Manek Putra (39) dan Dwi Novita Murni (33) sukses bikin Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas geram.

Seperti diketahui, Yohanes dan pacarnya Dwi Novita telah melakukan tindakan pidana berupa penyiksaan terhadap Naya (4) seorang bocah yang sempat viral di media sosial baru-baru ini.

Ironisnya, Naya atau Ni Ketut Sumiasih adalah anak kandung dari Dwi Novita dengan suami yang pertama dimana pernikahannya kandas.

BACA JUGA:  Profil Kapolresta Denpasar Yugo Pamungkas, Istrinya Sosok Penting

Nah, melalui interogasi Kepala Polisi Resor Kota (Kapolresta) Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas terkuak dua tersangka Pasangan kumpul kebo tinggal di Jalan Kertadalem Sari II No.8 Sidakarya, Denpasar Selatan.

Selama kurun waktu 2 tahun terakhir, kebiadaban Yohanes dan Dwi Novita yang menyiksa anak dibawah umum terbilang kelewat batas dan puncaknya baru terungkap pasca penangkapan.

BACA JUGA:  Viral! Bocah Terlantar di Sidakarya Denpasar Bali, Kondisi Miris

Peristiwa memilukan itu terjadi dalam satu malam hingga pagi, yakni pada Selasa (19/07/22) dini hari, mulai pukul 00.30 hingga 05.00 WITA.

Keduanya kini diamankan polisi dan wajib mempertanggungjawabkan perbuatannya. Kombes Yugo Pamungkas pun sempat geram dengan polah aksi dua pasangan belum menikah tersebut.

"Kejadian bermula saat pelaku Yohanes membangunkan putrinya sekitar pukul 00.30 WITA untuk pipis dan makan," kata Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas, Jumat (22/07/22).

BACA JUGA:  Bocah Sidakarya Denpasar Menderita, Ini Aksi Sadis 2 Penganiaya

Lantaran diduga korban enggan beranjak dari tidur, Yohanes menghukumnya dengan tamparan keras berulang kali di pipi kanan dan kiri korban.

Tak sampai di situ, korban juga dipaksa ke kamar mandi dan direndam dalam bak ember sambil ditenggelamkan dengan posisi telungkup.

Puas menyiksa Naya yang masih balita di kamar mandi, pekerja serabutan ini kembali menyiksa calon anak tirinya itu di atas kasur.

"Korban dibanting di atas kasus, kemudian menyuruh korban lari bolak-balik di dalam kamar sambil tubuhnya didorong oleh pelaku," ujar Kapolresta Denpasar, Bali itu.

Masih belum puas, pelaku memaksa Naya untuk push-up dan berdiri dengan gaya kuda-kuda atau separuh jongkok hingga kelelahan.

Aksi pria tak bertanggung jawab selama berjam-jam ini dilanjutkan dengan dua pukulan keras di bagian perut dan menjambak rambut korban.

Kebiadaban pelaku baru berakhir setelah melipat kedua kaki Naya ke belakang punggung hingga berakibat fatal, yakni patah pada paha kanan.

Lantas apa yang dilakukan Dwi Novita Murni saat putri kandungnya 'dibantai' tanpa ampun oleh pria kumpul kebonya itu?

Dwi Novita hanya asyik melihat dan membiarkan tragedi semalam suntuk itu terjadi di depan matanya.

"Tersangka Dwi Novita membiarkan kekerasan tersebut dan hanya menonton," tutur Kombes Bambang Yugo Pamungkas.

Celakanya, Dwi Novita ikut membantu sang pacar membuangnya ke pinggir jalan saat hari masih gelap, yakni sekitar pukul 05.00 WITA.

"Kedua tersangka membawa korban ke Jalan Bedugul serta meninggalkannya di depan kios massage sampai ditemukan warga," papar Kapolresta Bambang Yugo Pamungkas.

Kegeraman Kapolresta Denpasar Kombes Bambang Yugo Pamungkas sendiri cukup beralasan. Mewakili warga Bali, ia nampak murka dengan tindakan pasangan kumpul kebo yang menyiksa Naya, bocah Sidakarya tanpa ampun. (gie/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI