Gegara Aplikasi MyPertamina di Bali, Pertamini Gulung Tikar?

26 Juli 2022 02:00

GenPI.co Bali - Penerapan aplikasi MyPertamina yang diusung Pertamina di Bali nampaknya bakal berikan efek pedang bermata dua, salah satunya bikin bisnis Pertamini gulung tikar dalam waktu dekat.

Sementara itu di sisi lain, penggunaan aplikasi tersebut justru membuat penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi yakni Pertalite lebih tepat sasaran.

Pertamina sendiri mulai melakukan tahap awal transisi mekanisme pembelian BBM lewat aplikasi MyPertamina sejak awal Juli 2022.

BACA JUGA:  Pertamina: 12 Tempat Pendaftaran Penerima Subsidi BBM di Bali

Pertamina mulai membuka pendaftaran kendaraan khusus mobil sebagai tahap awal menjelang penerapan distribusi tepat subsidi untuk BBM jenis solar dan pertalite.

Jika nantinya mekanisme transaksi berbasis digital ini benar-benar diterapkan menyeluruh, para pelaku usaha BBM eceran dipastikan gulung tikar.

BACA JUGA:  Psikolog Ungkap Bahaya Besar Timpa Anak Imbas Kekerasan Seksual

Di Bali, usaha BBM eceran ini banyak dilakukan dalam bentuk Pertamini alias pompa BBM berbentuk mini yang marak dan merata hampir seluruh Bali.

Pihak Pertamina sendiri tak menyangkal keberadaan para pelaku usaha BBM eceran berwujud Pertamini di warung-warung kelontong warga.

BACA JUGA:  Duel Mengerikan di Klungkung Bali, Adik Kakak Berlumuran Darah

Area Manager Communication, Relations & CSR Patra Niaga Jawa Timur-Bali-Nusra (Jatimbalinus) Pertamina, Deden Mochammad Idhani menyebutnya sebagai fenomena.

"Ini adalah fenomena yang terjadi sebagai imbas demand (permintaan, Red), dimana banyak demand yang jaraknya jauh dari SPBU," ucap Deden Idhani, Selasa (19/07/22).

Ia juga mengungkap fenomena kemunculan jenis usaha Pertamini sebagai bentuk kreativitas masyarakat dalam berwirausaha di bidang penjualan BBM eceran.

Namun, pihaknya menegaskan tak ada kaitannya antara Pertamini yang dikelola tradisional dengan Pertamina selaku produsen dan distributor utama BBM di dalam negeri.

"Pertamini adalah bukan lembaga resmi dari pemerintah, jadi tidak ada hubungannya dengan Pertamina," katanya.

Dengan kata lain Deden menyebut usaha BBM eceran Pertamini sebagai bentuk usaha yang ilegal secara regulasi distribusi BBM.

Dengan akan diberlakukannya mekanisme pembelian BBM berbasis aplikasi MyPertamina, ujarnya, keberadaan Pertamini ke depannya akan perlahan menghilang.
Selama ini para pelaku usaha tersebut mendapatkan suplai BBM dengan cara membeli menggunakan jeriken di beberapa SPBU.

Lewat program distribusi tepat subsidi BBM, konsumen harus lebih dulu terdaftar pada aplikasi termasuk pendaftaran bagi kendaraannya.

"Dengan adanya regulasi MyPertamina, maka mereka dengan sendirinya akan kesulitan mendapatkan BBM," ujar Deden Idhani.

Kata dia, secara otomatis para pelaku usaha Pertamini maupun penjual BBM eceran konvensional dengan botol minuman bekas akan kehabisan stok BBM.

"Nanti dengan sendirinya. kalau sudah tidak ada stok di Pertamini, pembeli akan beralih ke SPBU," papar Deden M. Idhani.

Terlepas dari fakta Pertamini berpotensi gulung tikar, Pertamina kian memudahkan registrasi penerima subsidi BBM secara tepat di Bali dengan menyediakan beberapa stand khusus pendaftaran MyPertamina. (gie/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI