GenPI.co Bali - Kendala administrasi membuat Pemerintah Kota (Pemkot) Denpasar, Bali menggandeng suatu yayasan bernama Megumi Shanti Indonesia dalam pemberian bantuan bedah rumah terhadap warga kurang mampu baru-baru ini.
Hal tersebut terungkap lewat pernyataan Wali Kota Denpasar IGN Jaya Negara kala menyerahkan bantuan dimaksud terhadap Apik Ningsih, salah satu warga kurang mampu di Jalan Ahmad Yani, Desa Dauh Puri Kaja.
"Kolaborasi terwujud untuk proses bedah rumah yang tidak bisa didanai dari pemerintah karena terkendala persyaratan administrasi," ujarnya, Minggu (17/07/22).
Bantuan perombakan rumah Apik Ningsih sendiri menurut Jaya Negara sebagai perwujudan spirit vasudhaiva kutumbakam.
"Kolaborasi ini merupakan perwujudan dari spirit vasudaiva kutumbakam yang artinya bergotong royong dalam menuntaskan suatu persoalan," kata Jaya Negara di Denpasar, Bali.
Bedah rumah dilaksanakan oleh Yayasan Megumi Santhi, sementara untuk peralatan dapur diberikan oleh Jaba Paon dan untuk isi kamar diberikan oleh Pertiwi Indonesia.
"Ini merupakan wujud nyata kolaborasi yang baik antara pemerintah dan yayasan serta para pemangku kepentingan. Pola seperti ini akan terus diterapkan untuk memberikan pelayanan yang terbaik untuk masyarakat," ucap Jaya Negara.
Dalam kesempatan tersebut juga dihadiri Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar I Ketut Suteja Kumara, Ketua K3S Denpasar Sagung Antari Jaya Negara dan Wakil Ketua K3S Ayu Kristi Arya Wibawa.
Selain itu hadir pula Ketua DWP IA Widnyani Wiradana, Kadis Sosial Gusti Ayu Laksmi Saraswati dan Perbekel Dauh Puri Kaja Gusti Ketut Sucipta.
Sementara itu Ketua Komisi I DPRD Kota Denpasar Suteja Kumara yang merupakan inisiator bedah rumah mengatakan bantuan tersebut bermula dari keprihatinannya melihat salah satu warga yang rumahnya sangat tidak layak huni.
"Setelah melakukan kordinasi dengan berbagai pihaknya akhirnya terwujud program bedah rumah ini yang merupakan bentuk implementasi nyata dari penerapan vasudhaiva kutumbakam," ucapnya.
Vasudhaiva kutumbakam bermakna seluruh pemangku kepentingan bahu membahu memberikan yang terbaik untuk masyarakat.
"Ini langkah baru bagi Pemerintah Kota Denpasar. Bedah rumah yang dilakukan dengan gotong royong sangat luar biasa. Empati semacam ini semoga bisa digetoktularkan di tempat lain, sehingga muncul konsep menyama braya," katanya.
Sementara itu, Wayan Sujiarna, anak dari Apik Ningsih penerima bedah rumah, menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pemkot Denpasar, Yayasan Megumi Santhi, Jaba Paon dan Pertiwi Indonesia serta pihak lainnya yang terkait.
"Kami sekeluarga mengucapkan terima kasih karena telah diberikan rumah yang sangat layak kepada ibu kami," katanya.
Proses kerja sama berupa bedah rumah antara Pemkot Denpasar serta yayasan tersebut pun diharapkan bakal meningkatkan semangat gotong royong membantu sesama warga kurang mampu. (Ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News