Gegara FMM G20 di Bali, Indonesia Bakal Miliki Pesawat Tempur Ini

19 Juli 2022 04:00

GenPI.co Bali - Sela-sela gelaran Foreign Minister Meeting G20 (FMM G20) 2022 di Bali berbuah manis terhadap militer Indonesia yang mendapat kekuatan tambahan berupa pesawat tempur Rafale nantinya.

Dalam gelaran pertemuan antar Menteri Luar Negeri (Menlu) tersebut, perwakilan Indonesia Retno Marsudi sepakat menggelar kerja sama penting dengan delegasi Prancis, Catherine Colonna.

Nah, kerja sama itu pun mencakup kerja sama militer kedua negara dalam bidang pertahanan. Salah satunya tentu saja dengan suplai pesawat tempur.

BACA JUGA:  Profil Striker Bali United Spasojevic, Tragedi Tak Henti Prestasi

Alutsista dan senjata militer Prancis bakal melengkapi mesin perang Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam jangka beberapa tahun ke depan.

Keberadaan alutsista Prancis diyakini bakal meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia.

BACA JUGA:  Format Liga 1 Bikin Bali United Untung, Respons Teco Mengejutkan

Salah satu yang menjadi bahan pembicaraan adalah penandatanganan kontrak pembelian enam pesawat tempur Rafale antara Kementerian Pertahanan Indonesia dan produsen pesawat militer Prancis Dassault.

Kerja sama ini merupakan awal dari kontrak yang lebih besar untuk 36 pesawat tempur Rafale berikutnya.

BACA JUGA:  PMKRI Denpasar Bali Tuding RKUHP Bungkam Demokrasi Indonesia

Pesawat tempur Rafale bakal menjadi andalan TNI AU selain F-16 dan Sukhoi Su-35 dalam menjaga ruang udara Indonesia.

Dilansir dari laman Air Force Technology, pesawat tempur Rafale memiliki rentang sayap selebar 10,90 meter, panjang 15,30 meter dan tinggi 5,30 meter.

Pesawat buatan Dassault Aviation ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 1,8 march atau 750 knot.

Ketinggian maksimal yang mampu dijangkau Rafale hingga 15,24 km. Radius tempurnya 1,850 km dengan daya jelajah hingga 3.700 km.

Dengan bobot lepas landas mencapai 24,5 ton, pesawat tempur Rafale mampu memuat bahan bakar sebanyak 4,7 ton internal dan 6,7 ton eksternal.

Rafale memiliki kokpit yang dilengkapi dengan hands on throttle and stick control (HOTAS).

Pesaing utama Sukhoi dan F-16 ini mampu membawa muatan lebih dari 9 ton pada 14 penyimpanan senjata untuk versi angkatan udara dan 13 untuk versi angkatan laut.

Rafale dilengkapi sejumlah persenjataan, seperti MICA, Sidewinder, rudal udara ASRAAM dan AMRAAM, rudal darat Apache, AS30L, Alarm, Harm dan rudal antikapal Exocet serta harpoon.

Rafale juga dilengkapi dengan rudal jelajah udara ke darat dengan jangkauan lebih dari 300 km, rudal serangan jarak jauh yang dalam.

Ongkos terbang per jam sekitar USD 16.500 atau sekitar Rp 234,3 juta.

Harga per unit Rafale sekitar USD 115 juta atau sekitar Rp 1,63 triliun.

Dilansir dari laman resmi Dassault Aviation, Rafale menjadi pesawat tempur pertama dan satu-satunya di Eropa yang menggunakan radar pemindai elektronik RBE2.

Radar RBE2 mampu mendeteksi dan melakukan pelacakan lebih awal dari beberapa target. Canggih bukan!

Menhan Prabowo Subianto saat pertemuan dengan Kepala Staf Angkatan Udara dan Antariksa Prancis Jenderal Stéphane Mille mengatakan akuisisi alutsista dan senjata militer Prancis akan meningkatkan kemampuan pertahanan Indonesia.

"Prancis adalah mitra strategis utama Indonesia dalam aspek geopolitik dan geostrategis," puji Menhan Prabowo Subianto.

Tentu saja kehadiran lebih banyak pesawat Rafale dari Prancis gegara FMM G20 di Bali ini bakal meningkatkan lagi kekuatan militer Indonesia nantinya. (lia/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co BALI