Dituduh Penipu di Bali, Ini Dalih Pedagang Grosir Sembako

18 Juli 2022 08:00

GenPI.co Bali - Wanita pedagang grosir sembako bernama inisial FK alias Iis buka suara setelah dituduh oleh beberapa pelanggannya sebagai penipu hingga nilep uang ratusan juta di Denpasar, Bali baru-baru ini.

Alih-alih menerima tudingan tersebut, FK justru merespons dingin laporan mitra usahanya ke polisi lantaran uang order barang yang telah disetorkan kepadanya amblas.

FK membeber sejumlah dalih yang membuatnya dituding menipu uang order barang bernilai ratusan juta rupiah, Jumat (15/07/22).

BACA JUGA:  Tips Pencinta Hewan Beri Makan Kucing Liar Tak Ganggu Lingkungan

“Maaf saya tidak pernah menipu. Sejak dua tahun yang lalu (usaha saya, Red) lancar-lancar saja," ucap FK, Jumat (15/07/22).

Ia mengaku macetnya order barang mitra atau pelanggan pengecernya akibat usaha toko sembakonya lesu.

BACA JUGA:  Kesehatan: Sebelum Olahraga Pagi Penting Miliki Tidur Berkualitas

Menjelang akhir Mei 2022 lalu ia berdalih mengalami kerugian akibat banyak stok barang di tokonya hilang dan rusak.

"Baru tanggal 25 Mei saya benar-benar bangkrut karena keteledoran sendiri. Banyak barang yang hilang, rusak, dan kurang jumlahnya," ujar FK.

BACA JUGA:  Ada Nusa Penida Bali, 5 Destinasi Seru Wajib Dikunjungi Wisatawan

Sebelum bangkrut, transaksi jual beli antara dirinya dengan mitra pelanggan dan pabrik atau supplier selalu lancar dan dibayarkan tepat waktu.

"Itu bisa dicek, selama ini saya lancar-lancar saja dan pembayaran selalu tepat waktu," kata ibu muda asal Jember, Jawa Timur ini.

Disinggung soal toko sembako miliknya yang mendadak tutup dan menghilang tanpa jejak, FK mengaku karena bangkrut.

FK bersama suaminya berinisial S diketahui membuka toko sembako dengan menyewa ruko di Jalan Glogor Carik, Desa Pemogan, Denpasar Selatan.

"Saya tutup karena memang bangkrut setelah Lebaran (Iduladha) pulang ke toko banyak barang yang hilang, enggak sesuai jumlah stok," ucapnya.

FK berkilah tidak memiliki kewajiban untuk mengabari mitranya soal tutupnya toko meski masih memiliki tanggungan order barang hingga ratusan juta rupiah.

"Kenapa harus konfirmasi, sedangkan mereka sudah tahu saya tinggal di sebelah toko," dalih FK.

Beberapa mitra usaha yang mengaku menjadi korban penipuan sempat mengecek ke lokasi toko, tetapi tidak mendapati FK dan keluarganya.

FK tidak menampik tanggungan utang order mitra usaha dan barang telah dikirim oleh supplier.

Ia menegaskan tidak akan lari dari tanggung jawab dan berusaha menyelesaikan semua tanggungan utang tersebut.

"Saya baru tutup itu pas Iduladha. Bagaimanapun semua adalah tanggung jawab saya, wajib menyelesaikan semuanya meski bangkrut," paparnya.

Sebelumnya, FK dilaporkan ke Polresta Denpasar oleh salah satu jejaring mitra usahanya, Ibu Anggie pada 11 Mei 2022 lalu.

Anggie adalah salah satu jejaring mitra usaha dari Ni Komang Ayu Anggreni alias Bu Ayi, pemilik toko agen sembako di Jalan Sedap Malam, Denpasar.

Dalam kasus ini, Bu Ayie sudah menyetorkan uang tunai sebesar Rp 117,6 juta untuk order sejumlah produk sembako kepada FK.

Selain Bu Ayie ada juga Sukari Aji dan istrinya yang order minyak goreng curah senilai Rp 4,7 juta.

Bu Ayie maupun Sukari Aji sama-sama tak kunjung mendapat barang order hingga saat ini tanpa pengembalian uang dan merasa telah ditipu FK selaku pedagang grosir sembako langganannya. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI