Penipuan Pedagang Grosir Sembako di Bali? Kini Hilang Secara Gaib

16 Juli 2022 15:00

GenPI.co Bali - Kini hilang secara 'gaib' alias tanpa jejak, aksi penipuan yang dilakukan oleh pedagang grosir sembako di Bali terbilang sangat meresahkan.

Bagaimana tidak? Korbannya mencapai belasan yang kesemuanya ialah pelaku usaha jual beli produk kebutuhan pokok sehari-hari.

Adapun tersangka penipuan tersebut ternyata ialah seorang ibu muda asal Jember, Jawa Timur, berinisial FK. Nah, pelaku kabarnya menilep uang milik pelanggan bernilai total ratusan juta rupiah.

BACA JUGA:  RSUP Sanglah Denpasar Bali Ganti Nama, Sarat Makna Pahlawan

Belasan korban merupakan para pengecer sekaligus agen produk sembako yang order dan sebagian menyuplai produk sembako kepada pelaku.

Dua dari belasan korban penipuan ini, yakni Sukari Aji (39) dan Ni Komang Ari Angreni alias Bu Ayi mengadukan kasus yang menimpanya ke polisi.

BACA JUGA:  Mimpi Buruk Liburan Bali, Model Seksi Australia Dirampok 2 Kali

Kasus ini sendiri sudah masuk dalam laporan resmi di Satuan Reskrim Polresta Denpasar, Bali setelah salah satu dari belasan korban tersebut melaporkan kasus tersebut.

"Salah satu korban atas nama Ibu Ratna sudah melaporkan kasus ini ke Polresta Denpasar," kata Bu Ayi, Rabu (13/07/22).

BACA JUGA:  Korupsi DID: Eks Bupati Eka Wiryastuti Seret OPD Pemkab Tabanan

Fakta itu diungkapnya lewat salinan Laporan Polisi (LP) bernomor LP/B/493/V/2022/SPKT.SATRESKRIM/RESTA DPS/POLDA BALI tertanggal 11 Mei 2022.
Wanita asal Kubutambahan, Buleleng ini mengaku mengalami kerugian hingga Rp 117,6 juta yang sudah ia setorkan kepada pelaku FK.

Uang sebesar itu menurutnya berasal dari 4 pelanggan, yakni dirinya sendiri yang membuka toko agen sembako di Jalan Sedap Malam, Denpasar sebesar Rp 5 juta.

Tiga korban lain adalah pengecer langganannya, masing-masing Ibu Anggie Rp 34,5 juta, Ibu Ratna Rp 39,5 juta, dan Ibu Arik Rp 38,6 juta.

"Mereka order sembako lewat saya, lalu saya order ke pelaku, jadi totalnya semua Rp 117,6 juta," beber Bu Ayi.

Oleh karena kasus tersebut dilaporkan Ibu Ratna, pelanggannya, Bu Ayi ikut terseret sebagai saksi dalam laporan resmi tersebut.

"Katanya nanti saya akan dipanggil juga sebagai saksi, karena Ibu Ratna order lewat saya sebagai agen," ujar Bu Ayi.

Sukari Aji yang berasal dari Malang, Jawa Timur dan istrinya mengaku kena tipu Rp 4,7 juta.

"Saya sudah lama kenal pelaku, saya biasa order minyak goreng curah ke dia, yang terakhir itu total Rp 4,7 juta," ucap Sukari Aji.

Kepada JPNN.com, kedua korban mengaku sudah cukup sering berbisnis aneka produk sembako dengan pelaku FK.

"Di awal-awal selalu lancar, mulai macet sejak awal Mei 2022 lalu. Uang orderan yang kita transfer tidak dikembalikan, barang yang diorder juga tidak dikirim," tutur Sukari Aji.

Para korban selama ini percaya pada pelaku lantaran ia dan suaminya, Supriyanto membuka toko agen sembako di Jalan Glogor Carik, Desa Pemogan, Denpasar Selatan.

"Kita juga biasa ambil barang orderan langsung ke toko dia di Glogor Carik," kata Komang Anggreni menimpali.

Namun, belakangan setelah para korban mengeluhkan kondisi orderan macet, tiba-tiba toko agen sembako milik pelaku di Glogor Carik sudah tutup.

"Sekarang tokonya sudah ada tulisan dikontrakkan. Kami juga tidak tahu sekarang dia di mana, tetapi kabarnya masih ada di Bali," papar Sukari Aji.

Berdasarkan laporan belasan pengecer serta pelaku usaha jual beli di Bali tersebut, pihak kepolisian Denpasar pun mulai lakukan perburuan terhadap FK, pegadang grosir penipu yang menggelapkan uang ratusan juta tersebut. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI