Kritik Keras Terminal LNG Bali, Gendo Tuding Koster Jilat Ludah

15 Juli 2022 14:00

GenPI.co Bali - I Wayan 'Gendo' Suardana bersama kalangan massa warga Desa Adat Intaran mengkritik aksi Gubernur Bali I Wayan Koster persilakan Terminal LNG sama saja dengan jilat ludah sendiri, Kamis (14/07/22).

Sosok penting aktivis lingkungan ini tak segan-segan menyebut sang politikus PDI Perjuangan itu 'berkhianat' karena tak sejalan dengan visi misi pembangunannya selama menjabat.

Mewakili warga Desa Adat Intaran, Sanur, Denpasar, Gendo mempertanyakan komitmen Gubernur I Wayan Koster dalam visi pembangunan pemerintahannya untuk Bali.

BACA JUGA:  RUU Pisahkan Bali dengan NTB-NTT, Gubernur Koster Berencana Ini

Cukup ironis kala Koster dan tandemnya, Wakil Gubernur (Wagub) Cok Ace mengusung slogan Nangun Sad Kerthi Loka Bali. Namun, pada akhirnya si gubernur malah bak menjilat ludah sendiri.

"Jangan mengkhianati dan berdiri di atas dua kaki dalam visi Nangun Sad Kerthi Loka Bali," kata Gendo dalam orasinya, Kamis (14/07/22).

BACA JUGA:  Korupsi DID: Ini Uang yang Mengalir ke Eks Bupati Eka Wiryastuti

Menurut Gendo, gerakan masyarakat Sanur merupakan bagian dari realisasi visi I Wayan Koster dalam membangun Provinsi Bali.

Gendo mengatakan makna Nangun Sad Kerthi adalah pembangunan yang berbasis pada keberlangsungan alam dan kebudayaan Bali.

BACA JUGA:  Wisman Malta Bongkar Sisi Gelap Bali, Menolong dengan Projek Ini

"Menjaga lautnya, menjaga pantainya dari proyek-proyek destruktif dan menjaga tempat sucinya serta terumbu karang yang berada di pesisir Sanur," ujar Gendo mengingatkan.

Gendo Suardana juga menyoroti arahan Gubernur Koster kepada PT Dewata Energi Bersih (DEB) agar tidak membangun di areal mangrove Sanur, melainkan di lepas pantai.

"Namun, jika secara kajian di lepas pantai yang dilakukan oleh PT DEB dinyatakan tidak layak, apakah pembangunan Terminal LNG akan tetap dilakukan di mangrove?" Tanya Gendo.

Pihaknya mewanti-wanti agar hal tersebut jangan sampai terjadi, dan tetiba berubah ketika usai hajatan G20.

"Maka jangan sampai wacana yang mengarahkan pembangunan yang semula tidak dilakukan di mangrove, lalu kemudian berubah dan kembali melakukan di areal Mangrove seusai G20," papar Gendo.

Pernyataan I Wayan Suardana alias Gendo mewakiri warga Desa Adat Intaran, Sanur sendiri tak lepas dari fakta kekecewaan dengan tindakan Gubernur Koster yang bak tak peduli dengan dampak Teminal LNG terhadap alam Bali. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI