GenPI.co Bali - Sudah seminggu sejak terjadinya gempa Karangasem, Bali, para ahli dari BMKG hingga BPBD pun menemukan temuan penting di Gunung Abang, Bangli. Apakah itu?
Sabtu, 16 Oktober 2021, Pulau Dewata diguncang gempa tektonik bermagnitudo 4,8. Berlokasi 8 kilometer barat laut kabupaten berjulukan Gumi Lahar dengan kedalaman 10 kilometer.
Kekuatan gempa itu mampu membuat dua kabupaten di Provinsi Bali yakni Karangasem dan Bangli porak-poranda. Apalagi kala goncangannya merusak akses jalan ke desa-desa terpencil.
Setelah beberapa hari berlalu, Dinas Kehutanan Bali, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) lanta menutup Gunung Abang.
Alasan ditutupnya akses jalan ke tempat wisata itu tak lepas dari fakta gempa Karangasem yang sebabkan banyak rekahan tanah sehingga bisa membahayakan.
"Kami bersama BKMG, BPBD Provinsi dan Bangli melakukan kajian teknis dari monitoring anggota kami yang menemukan rekahan tanah," kata Kepala UPTD KPH Kintamani, Made Warta.
Meskipun sudah berspekulasi bahwa retakan-retakan itu disebabkan oleh bencana besar minggu lalu, tim satuan tersebut masih belum berani ambil kesimpulan.
"Rekahan tanah ini kami temukan setelah terjadinya gempa bumi sepekan lalu," kata Made Warta lagi.
Alhasil, gara-gara ini pula para pendaki yang berminat habiskan waktu di sana tak diperkenankan masuk atas dasar keamanan.
Tak cuma sebabkan banyak rekahan di Gunung Abang, Bangli, Gempa Karangasem pekan lalu juga merenggut tiga nyawa dan banyak orang luka-luka. Kerugian yang ditaksir oleh bencana di Bali itu pun sampai puluhan miliar. (gie/JPNN)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News