Buntut Polemik Penyelewengan Dana Umat, ACT Bali Merespons Ini

09 Juli 2022 14:00

GenPI.co Bali - Kantor Aksi Cepat Tanggap (ACT) Bali turut memberikan respons usai terjadinya dugaan polemik penyelewengan dana umat yang beredar beberapa hari belakangan.

Melalui Abdul Haris Agus Ma'mun selaku ketua organisasi nirlaba terkait, permintaan maaf pun dilontarkan gegara mencuatnya masalah tersebut.

Permintaan maaf Ketua ACT Bali tersebut ditujukan kepada publik Bali, mulai dari mitra kerja, relawan, stakeholder, dan seluruh masyarakat Pulau Dewata.

BACA JUGA:  Duel Maut Buleleng: Amankan Kelewang, Polisi Minta 2 Orang Ini

Permintaan maaf ini sendiri tidak berkaitan dengan bersalah atau tidaknya ACT, mengingat proses hukum yang diawali dengan audit keuangan ACT baru saja berlangsung.

Melalui surat resmi yang ditujukan kepada JPNN.com, Abdul Haris Agus Ma'mun mewakili ACT Bali mengungkap isi surat curahan hatinya.

BACA JUGA:  Korupsi DID: Eks Bupati Eka Wiryastuti Ketar-ketir Efek Ini

“Kami atas nama Pengurus ACT Bali memohon maaf kepada seluruh mitra dan stakeholder yang secara langsung atau tidak telah menjalin kerjasama dengan kami.

Kami menyadari ketidaksempurnaan kami sebagai manusia dalam menjalankan amanah.

BACA JUGA:  Bali Geger! Bule Cewek Jadi Gelandangan Tinggal di Rumah Kosong

Besar harapan kami tertunaikannya doa dan supportnya untuk kami yang di cabang supaya permasalahan ini cepat selesai,” tulis Abdul Haris Agus Ma’mun.

Kalimat selanjutnya lebih menyentuh lagi.

“Seandainya ada yang salah segera ditunjukkan dan diproses secara hukum personal yang bersangkutan.

Insyaallah apapun yang terjadi kami akan tetap berusaha melayani sampai batas akhir kemampuan kami,” imbuhnya.

Sebelumnya, Haris Ma’mun mengatakan bahwa pemblokiran rekening ACT berdampak hingga ke daerah.

Haris Ma'mun menyebut dana titipan donatur untuk program ACT paling banyak yang kena blokir.

"Rekening-rekening tersebut sebagian besar adalah dana titipan donatur untuk program-program yang kami tawarkan," ulasnya.

Sejumlah rekening yang berisi dana operasional ACT di daerah yang berkaitan kebutuhan rutin harian hingga bulanan, ikut terganggu.

Seperti pembiayaan listrik, air, dan biaya sewa kantor cabang, hingga gaji bulanan pengurus ACT Bali.

"Operasional ini diperuntukkan bayar listrik, air, sewa gedung, sewa mobil, internet dan sebagainya," rincinya.

Sementara terkait gaji bulanan dia dan pengurus ACT Bali lainnya, Haris Ma’mun mengaku tak risau dan memilih untuk menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan.

"Untuk kafalah (gaji, Red) kami serahkan semua kepada-Nya seandainya pemblokiran ini berimbas ke situ," jelas Haris Ma'mun.

Dia menambahkan, pengurus ACT Bali termasuk para relawan berkomitmen untuk mengedepankan pengabdian sosial, alias tak berorientasi pada gaji semata.

"Kami sudah berkomitmen dari awal bergabung ke ACT untuk tidak menyandarkan sepenuhnya kepada lembaga," paparnya.

Selain merespons melalui permintaan maaf, Kantor ACT Bali turut memberitahukan dampak dugaan polemik penyelewengan dana umat hingga sebabkan pemblokiran ATM. (gie/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI