Menlu Bliken Sua Wang Yi di Bali Memanas, China Ingatkan Amerika

09 Juli 2022 13:00

GenPI.co Bali - Pertemuan memanas antara Menteri Luar Negeri (Menlu) Amerika Serikat (AS) Antony Blinken dengan Menlu China Wang Yi di Nusa Dua, Bali makin memanas baru-baru ini.

Dalam suatu acara internasional bertajuk Pertemuan Menteri Luar Negeri (Menlu) G20 atau G20 Forum Minister’ Meeting (FMM) yang bergulir 7-8 Juli 2022, menjadi momen langka pertemuan antara keduanya.

China mengingatkan Amerika Serikat mengenai tiga komunike bersama sebagai pagar pembatas yang bisa melindungi hubungan antarkedua negara di sela-sela pertemuan Menlu G20 di Bali, Indonesia.

BACA JUGA:  Bali Geger! Bule Cewek Jadi Gelandangan Tinggal di Rumah Kosong

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China (MFA) Zhao Lijian menegaskan sikap tersebut sebagai tanggapan atas pernyataan Asisten Menteri Luar Negeri AS Bidang Asia Timur dan Pasifik Daniel Kritenbrink.

Sebelumnya, Daniel Kritenbrink mengatakan AS akan mendiskusikan masalah ‘guardrails’ dalam pertemuan bilateral antara Menlu AS Antony Blinken dan Menlu China Wang Yi di Bali.

BACA JUGA:  Syarat Perjalanan Vaksinasi Booster? Ini Aksi Bandara Ngurah Rai

"AS selalu menyebut pagar pembatas (guardrails). Pagar pelindung hubungan China-AS itu sebenarnya tiga komunike bersama China-AS," kata Zhao Lijian, Jumat (08/07/22).

Menurut Daniel Kritenbrink, ‘guardrails dalam relasi AS-China itu jangan sampai kompetisi antarkeduanya meluas menjadi konfrontasi.

BACA JUGA:  Pengacara: Anak Ketua DPRD Badung Pakai Narkoba Pasca Sakit Parah

Sedangkan bagi Zhao, kemitraan China-AS merupakan hubungan bilateral terpenting di dunia dan tidak mencampuri urusan negara lainnya.

Sebagai dua negara ekonomi terbesar di dunia dan sama-sama anggota tetap Dewan Keamanan PBB, dia mengingatkan bahwa kedua negara harus menjaga hubungan tersebut berjalan dengan baik.

Menurut Zhao, kedua belah pihak perlu menjunjung tinggi prinsip-prinsip saling menghormati, hidup berdampingan secara damai, kerja sama yang saling menguntungkan, dan membawa hubungan bilateral kembali ke jalan yang benar.

"AS perlu mematuhi ketentuan dalam komunike bersama dan komitmen yang telah dibuatnya kepada China," ujar Zhao.

Amerika Serikat dan China telah membuat tiga komunike bersama, yakni pada tahun 1972, 1978, dan 1982.

Komunike pertama yang dipublikasikan pada 1972 ditegaskan bahwa Republik Rakyat China merupakan satu-satunya pemerintah yang sah di China.

Sedangkan Taiwan merupakan salah satu provinsi di China. AS menginginkan penyelesaian damai masalah Taiwan dilakukan oleh China sendiri dan setuju memindahkan semua pasukan AS dari Taiwan.

Komunike kedua pada 1978 berisi kesepakatan pembentukan relasi diplomatik secara formal antara China dan AS.

Sementara komunike yang dipublikasikan bersama pada 1982 dimaksudkan untuk mengatasi kekhawatiran China atas penjualan senjata ke Taiwan sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Hubungan Taiwan (TRA).

Di komunike ketiga itu juga mencakup penegasan AS dan China untuk memegang prinsip-prinsip yang disepakati dalam komunike bersama pertama dan kedua.

Terlepas dari upaya mengingatkan China terhadap Amerika Serikat, pertemuan memanas antara Blinken dan Wang Yi di Bali sendiri juga mempersoalkan masalah konflik antara Rusia serta Ukraina. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI