Amerika Berang, Tekan Rusia saat Konferensi Menlu G20 di Bali?

07 Juli 2022 17:00

GenPI.co Bali - Niat menekan delegasi Rusia nampaknya bakal dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dalam konferensi atau pertemuan penting antar Menteri Luar Negeri (Menlu) di Bali dalam waktu dekat.

Negeri Paman Sam ternyata blak-blakan menyebut tak menyukai negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut.

Tak heran, pada gelaran pertemuan penting tingkat Menlu G20 yang bergulir pada Jumat (08/07/22) nanti bikin AS berkomplot dengan negara lain.

BACA JUGA:  Iduladha: Polisi Bali Periksa Penjual Hewan Kurban, Alasannya?

Amerika Serikat mengajak negara-negara lain untuk menekan Rusia terutama sebagai langkah pendukung upaya Perserikatan Bangsa-Bangsa membuka jalur laut yang terblokir imbas konflik Ukraina.

Selain fokus ke Rusia, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken berang dengan cara mengulang peringatan terhadap China agar tidak membantu upaya Rusia berperang saat bertemu di Bali.

BACA JUGA:  Lokasi Teminal LNG Ditolak Desa Intaran, Respons Ketua DPRD Bali?

Ramin Toloui, asisten menteri luar negeri urusan ekonomi dan bisnis, mengatakan kepada Reuters bahwa Antony Blinken akan membahas masalah keamanan energi.

Hal lain yang dibahas adalah inisiatif PBB untuk mengupayakan pangan dan pupuk dari Ukraina dan Rusia bisa kembali masuk ke pasar global.

BACA JUGA:  Punya Misi Jelang G20 di Bali, Aliansi Mahasiswa Papua Demo Lagi

"Negara-negara G20 harus membuat Rusia mempertanggungjawabkan tindakannya dan menekan negara itu agar mendukung upaya PBB yang sedang berlangsung untuk membuka kembali jalur laut bagi pengiriman biji-bijian," kata Toloui, Rabu (06/07/22).

Ukraina, yang menuduh Rusia memblokade pergerakan kapal-kapalnya, mengatakan pekan ini sedang melakukan pembicaraan dengan Turki dan PBB untuk menjamin kelancaran ekspor biji-bijian.

Rusia menyatakan sama sekali tidak melakukan blokade biji-bijian dan balik menyalahkan Ukraina, yang dianggapnya tidak melakukan pergerakan.

Menlu AS Antony Blinken berangkat ke Bali pada Rabu (06/07/22) untuk menghadiri pertemuan tingkat menteri luar negeri G20 di Bali.

Selama lawatannya itu, Menlu AS Antony Blinken untuk pertama kalinya sejak Oktober akan bertemu dengan Menlu China Wang Yi.

Namun, tidak ada pertemuan yang dijadwalkan berlangsung antara Blinken dan Menlu Rusia Sergei Lavrov di Bali.

Kalangan analis memperkirakan pertemuan menteri G20 akan dipenuhi perdebatan.
Pasalnya, AS dan negara-negara sekutunya menyalahkan Moskow atas penurunan pangan secara global sejak Rusia mulai meluncurkan invasi pada 24 Februari ke Ukraina.

Sementara itu, Rusia, yang juga adalah pengekspor utama biji-bijian, menuding serentetan sanksi yang dipimpin AS sebagai biang keladi masalah tersebut.

Wakil menlu AS urusan Asia Timur, Daniel Kritenbrink memperkirakan pembicaraan Antony Blinken dengan Menlu Wang Yi soal Ukraina akan berlangsung dengan terus terang.

Pertemuan Antony Blinken dan Wang Yi diperkirakan terjadi pada Sabtu (09/07/33).

Tak lama sebelum Rusia meluncurkan invasi ke Ukraina, Beijing dan Moskow mengumumkan bahwa kemitraan mereka tidak terbatas.

Namun, para pejabat AS mengatakan mereka belum melihat China menghindari sanksi-sanksi pimpinan AS terhadap Moskow ataupun menyediakan peralatan militer bagi Rusia.

China sendiri selama ini menolak untuk mengecam aksi-aksi Rusia. Beijing justru mengkritik pemberlakuan serangkaian sanksi terhadap Moskow.

Terlepas dari itu, upaya penekanan Amerika Serikat terhadap Rusia di gelaran konferensi antar Menlu G20 di Bali tak lepas dari fakta guna selesaikan masalah peperangan yang terjadi di Ukraina. (Ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI