Punya Misi Jelang G20 di Bali, Aliansi Mahasiswa Papua Demo Lagi

07 Juli 2022 08:00

GenPI.co Bali - Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) kembali lakukan demo di Renon, Denpasar guna menyampaikan misi khusus jelang bergulirnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali bulan November 2022 nanti.

Kalangan mahasiswa dari provinsi paling timur di Indonesia ini terjadi pada Rabu (06/07/22).

Kali ini, Aksi demo AMP Bali dipusatkan di Bundaran Hang Tuah, tepatnya di depan Plaza Renon, Desa Sumerta Kelod, Denpasar Timur.

BACA JUGA:  Heboh Penculikan Bocah Loloan Barat, Kapolres Jembrana Bilang Ini

Aksi AMP Bali kian intens jelang berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Nusa Dua, Badung, yang diikuti pemimpin negara besar dunia.

Dalam aksinya, AMP Bali mengingatkan peristiwa berdarah di Biak, Papua Barat 24 tahun silam yang diklaim menimbulkan korban jiwa.

BACA JUGA:  BMKG Rilis Prakiraan Cuaca dan Peringatan Dini di Bali Hari Ini

Tragedi berdarah itu terjadi pada rentang 2-6 Juli 1998, saat terjadi aksi pengibaran bendera Bintang Kejora di Biak, Papua Barat.

"Mengorbankan 230 orang. 8 orang meninggal; 8 orang hilang; 4 orang luka berat dan dievakuasi ke Makassar," ujar AMP Bali dalam keterangan tertulisnya, Rabu (06/07/22).

BACA JUGA:  Buntut Narkoba Rp74 M di Vila Bali, Bule Australia Diburu Polisi

Tak hanya itu, imbas dari peristiwa tersebut, 33 orang ditahan aparat kepolisian.

"150 orang mengalami penyiksaan; dan 32 mayat misterius ditemukan hingga terdampar di perairan Papua Nugini," klaim AMP Bali.

Peristiwa itu menurut AMP Bali menjadi bukti tindak kekerasan militer Indonesia di atas tanah Rakyat Papua Barat.

"Merupakan kekerasan yang dilakukan secara terstruktur dan sistematis terhadap rakyat Papua Barat dari tahun ke tahun tanpa hentinya," jelas AMP Bali.

Tak heran, peristiwa tersebut secara rutin diperingati oleh rakyat Papua setiap tanggal 6 Juli sebagai tragedi berdarah.

"Kini, telah 24 tahun berlalu tanpa proses penyelesaian kasus tragedi Biak berdarah," seru AMP Bali dalam pernyataan sikap tertulisnya.

Dalam aksi demo pagi hingga siang itu, sedikitnya 70 personel gabungan TNI-Polri dan perangkat keamanan Pecalang Desa Sumerta Kelod diterjunkan.

Hingga aksi berakhir jelang siang hari, massa AMP Bali yang berjumlah sekitar 30 orang membubarkan diri.

Bukan cuma sebelum KTT G20 saja AMP melakukan demo. Pasalnya, beberapa bulan yang lalu, Aliansi Mahasiswa Papua juga melakukan hal sama hingga berbuntut kericuhan di Renon, Denpasar, Bali. (gie/jpnn)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: I Made Dwi Kardiasa

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co BALI